Farras umur 4 tahun :) |
"Duuh... anak saya hiperkatif banget sih..." Saya mengerutkan kening saya ketika teman kantor saya mengeluhkan tentang anaknya.
"Siapa? Furqon, anakmu itu?" Tanya saya pada teman saya. "Iya. Anaknya gak mau diem. Hiperaktif."
Menurut cerita teman saya, anaknya itu memang terbilang tidak mau diam. Lompat sana lompat sini, lari sana lari sini, panjat sana panjat sini. Tapi jika saya mendengarkan cerita teman saya tentang tingkah laku anaknya, saya tidak melihat bahwa anaknya adalah anak hiperaktif. Saya justru melihat kalau anaknya adalah anak yang aktif. Anak pertama saya juga sama, tidak mau diam. Senangnya berlari-lari, loncat kesana kemari. Tapi saya tahu, kalau anak saya adalah anak yang aktif bukan hiperaktif.
Setelah saya banyak mengobrol dengan teman saya tentang anaknya dan anak saya, akhirnya saya mengambil kesimpulan kalau teman saya itu tidak mengetahui arti sebenarnya tentang aktif dan hiperaktif. Teman saya tidak tahu perbedaan aktif dan hiperaktif. Saya senang jika anak saya aktif, itu artinya anak saya banyak bergerak, yang akan mengasah motoriknya. Tapi untuk sebutan anak hiperaktif? Nanti dulu! Anak hiperaktif cenderung merusak, anak hiperaktif tidak bisa mengontrol setiap gerakannya, tidak bisa memusatkan perhatiannya, itu yang saya tahu. Dan untuk membuka wawasan teman saya, saya print-kan perbedaan anak aktif dan anak hiperaktif yang saya dapat dari google, lalu saya serahkan pada teman saya agar mau membacanya. Itu kejadian sudah mungkin 7-8 tahun yang lalu. Semenjak itu, yang saya tahu, teman saya tidak pernah lagi mengungkapkan anak hiperaktif pada anaknya. Saya hanya jengah saja, anak yang aktif kok malah dibilang anak hiperaktif.
Orangtua sering salah menilai anak yang aktif dengan anak yang hiperkatif. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Anak hiperaktif tidak mengetahui tujuannya bergerak untuk apa, sementara anak yang aktif tahu tujuannya bergerak untuk apa. Anak hiperaktif atensinya kurang, ingatan jangka pendeknya kurang. Anak aktif masih mau diberitahu dan mau mematuhi, anak hiperaktif sulit untuk diberitahu dan melawan. Anak hiperaktif cenderung agresif, sering merebut mainan yang dipegang temannya. Anak aktif akan berhenti atau beristirahat jika dia merasa lelah.
Memang ada baiknya jika energi yang dimiliki anak aktif disalurkan pada hal-hal yang positif. Sering mengajak anak bermain bersama sesuai minatnya, misalnya. Capek memang jika memiliki anak yang aktif, karena saya pernah merasakan. Bahkan Farras pernah ketabrak sepeda karena keaktifannya. Tapi menjadi seorang ibu dituntut untuk selalu sabar dalam menghadapi anak-anaknya, dan ekstra sabar untuk menghadapi anak aktif, apalagi jika memiliki anak yang hiperaktif. Bahkan Farras sering di-label-kan nakal oleh orang lain karena keaktifannya ini. Sedih? Tentu sedih banget saya sebagai ibu, padahal saya sendiri tidak pernah mengatakan atau berkata nakal pada Farras.
Kadang saya juga sebel kalau anak saya dibilang nakal. Padahal bukan nakal tapi dia memang belum bisa membedakan baik dan buruk.
ReplyDeletesama mbak. ada juga tipe orang yang sering mengatakan anak aktif itu nakal karena beda nilai. misalnya nih ada anak yang saking aktifnya sampe jatuh terluka lalu dicap nakal. sementara menurut orang lain anak itu kreatif bukannya nakal. atau anak itu berani ambil resiko bukannya tukang melawan.
ReplyDeletesedih kalo anak dikatain gitu. mau njawab sebaliknya kok posisi saya ga memungkinkan karena kalah usia.
Banyak orang di sekitar saya yg gagal paham juga mbak soal pengertian anak aktif, hiperaktif, dkk. Dan jadi orang tua juga mengajarkan saya utk selalu tebal telinga.
ReplyDeleteGhifa baru 7, 5 bulan mbak, alhamdulillah aktif bgt, merangkak sana sini, kadang kalau saya larang megang benda yg agak berbahaya dia kan jadi nangis atau ihik2, gitu ya langsung dicap ah bocah kok nakal.
Mau bubuk minta gendong dicap lagi bocah kok nakal.
Duh duh saya hanya ngurut dada.
*malah curhat ya
Sebel kalau seenaknya mencap anak nakal, kadang saya suka merasa sedih dan pengen ngamuk deh kalau anak dikatain nakal, hiks #curhat
ReplyDeletewahh berarti ponakan saya aktif, kadang ibunya suka nyebut hiperaktif karena saking ributnya.. makasih pencerahannya mba :)
ReplyDeleteIya, suka sebel mak pas anakku (cowok, 3 tahun) dimarahi karena dibilang berisik karena keaktifannya, maunya anakku disuruh duduk manis, diem.
ReplyDeleteAnak yang super aktif itu bukan anak nakal.. Justru mereka itu sebetulnya cerdas dan pintar.. Makanya mereka itu geraknya aktif banget.. Aku lebih suka anak yang superaktif daripada anak yang bawaannya diem..
ReplyDeleteJadi ibu luar biasa ya mbak. dituntut untuk cerdas dan selalu sabar menghadapi anak...smoga anak-anaknya jadi sholeh dan sholeha ya mbak, amin
ReplyDeleteTinggal bagaimana pintar2nya sang ibu untk mengarahkan anak sehingga energinya tidak terbuang percuma, nice share mak.
ReplyDeleteanak saya aktif bgt...tapi bukan hiperaktif...
ReplyDeleteharus serba maklum ya kalau sama anak-anak
ReplyDeleteIya tuh Mbak. masih banyak orang yang tidak tahu bedanya aktif dan hiper aktif. Bukan tepat aktif maksudnya, tapi super aktif. Malah menyebutnya hiper aktif. kasihan anaknya, kan. Ntar jadi hiper aktif beneran, kan repot
ReplyDeleteAh...baca ini jadi ingat kisah anakku. Dia yg sangat aktif pas PAUD dulu pernah mendapat sangkaan hiperaktif lah... autis lah... ADD lah. Masyarakat kita dengan pengetahuan yang sering masih permukaan ttg sesuatu tapi udah semangat mengomntari bahkan men-judge sekalanya sesuai pemahaman yg masih cetek. Ga tau nyesek nya ortu anak yg di judge dsb.
ReplyDeleteTapi buatku ada hikmahnya. Gara-gara hal itu aku bawa anakku assesment di sebuah pusat terapi. Trus aku juga lahap banyak literatur ttg psikologi, sambil nangis-nangis sedih campur mangkel. Ha..ha...
iya memang harus siap lahir bathin kalo sudah jadi orang tua.. apalagi anaknya aktif bahkan superaktif.. capek, letih memang hal lumrah bagi orang tua..
ReplyDeleteanakku juga disangka hiperaktif karena nggak bisa diam, padahal dia mah aktif bukan hiperaktif
ReplyDeleteIya Mba', suka sedih kadang kalo ada orang yang gitu aja ngejudge anak kita, padahal dia kan masih anak-anak?
ReplyDeleteBeberapa kali anak saya sering dibilang pelit karena nggak minjamin barang ke temannya, padahal anak saya baru 21 bulan, masih dalam tahap belajar memberi, sedihnya nambah lagi kalo yang ngelabeli begitu adalah keluarga terdekat, heuheu.. :(
Thanks for sharing Mba'.. :)
Faiz juga sangat Aktif mbak, tapi bukan hiperaktif. Karena kalau capai dia juga berhenti dan paham, kalau lompat tujuannya ke mana,
ReplyDelete