My Cool BE BOB Shoes

Pertama kali saya kenal dengan bebobshoes adalah ketika saya duduk di kelas 2 SMA, kira-kira tahun 1993. Awalnya saya diajak teman satu kelas saya, Maya untuk membeli sepatu baru bersama-sama. Tak tanggung-tanggung Maya mengajak saya beli sepatu baru di Pasar Baru Jakarta, padahal kami sekolah di kota Serang. "Di Pasar Baru Jakarta May? Ga salah? Ga kejauhan? Naik apa kita kesana?" Saya memberondong pertanyaan pada teman saya. Maya sih menjawab pertanyaan saya dengan santai saja. "Iya Pasar Baru Jakarta. "ya enggak lah, kita kan bisa naik bis." Jawab Maya saat itu. Setelah dipikir-pikir, akhirnya Saya, Maya dan Desy teman kami juga, berangkat ke Pasar Baru Jakarta pada hari minggu naik bis.

Sesampainya di Pasar Baru, banyak sekali pilihan model sepatu, sempat bingung untuk memilih sepatu-sepatu tersebut. Sampai akhirnya saya lihat ada sepatu yang bisa dipakai untuk sekolah, warnanya merah. Tapi merahnya bagus deh, bukan merah menyala, atau merah marun. Mmmmm........ merahnya lebih cenderung ke warna apa ya?ada warna pink nya bercampur dengan warna ungu. Jadinya bisa dikategorikan warna merah apa ya, saya juga tidak tahu warna merah apa itu namanya. Pokoknya bagus deh warnanya. Sayangnya, saya tidak punya fotonya :( . Saya langsung coba sepatu yang ada di display tersebut, sepatu bertali semata kaki, berwarna merah. Dan cocok,  saya mengambil sepatu itu, sepatu ber merk bebobshoes. Fashionable banget deh.:). Puas rasanya saya sudah memilih sepatu itu. Sepatu yang keren kata hati saya berkata :) Teman saya Maya dan Desy pun membeli sepatu yang sama, hanya berbeda warna dan lebih pendek, tidak semata kaki. bebobshoes.

Hari Seninnya, saya belum memakai sepatu itu, karena hari Senin anak-anak sekolah diharuskan memakai sepatu berwarna hitam untuk upacara bendera.

Hari Selasa, saya pakai sepatu baru saya yang berwarna merah, bertali, semata kaki. Enak dipakai dan nyaman. Teman saya, Desy bilang :  "San.... sepupu saya pengen lihat sepatu yang baru kita beli bareng-bareng di Pasar Baru. Saya cerita ke sepupu saya tentang warna sepatu yang kamu pilih, dan dia tertarik, pengen lihat, katanya". Lalu saya bilang : "Oke.... tapi besok aja ya? Sepatunya kan sedang saya pakai. Besok saya pakai sepatu yang lain, dan sepatu yang baru ini saya bawa". Desy menyetujuinya.

Hari Rabu, saya bawa sepatu baru saya sesuai janji. Dan sepulang sekolah, sepatu baru saya dibawa Desy untuk ditunjukkan pada sepupunya. Hari Kamis sepatu baru saya dibawa kembali oleh Desy untuk dikembalikan pada saya. Pulang sekolah, kami pulang ke rumah masing-masing. 

Hari Jum'at, ketika saya mau pakai bebobshoes saya, sepatunya tidak ada. Saya cari-cari, tanya ke orang tua saya, adik saya, tidak ada yang tahu. Saya ingat-ingat lagi, kemana sepatu saya itu. Dan ternyata, sepatu saya ketinggalan di sekolah. Haaaaaa...... sepatu saya ketinggalan, alamat hilang kalo sudah begini, karena kelas saya bergantian dengan kelas Satu, dan kemungkinan besar akan hilang. Saya mencoba untuk menenangkan diri saya dan berdoa, semoga sepatunya tidak hilang.

Sesampainya di sekolah, saya langsung mencari dibawah meja sekolah, dan ternyata, tidak ada. Huhuhuhu........ saya cari di meja yang lain, tetap tidak ada  Saya tanya teman-teman sekelas saya, tidak ada yang tahu. Hilang.......... huwahuwahuwa..........

Saya cerita ke teman saya, Maya dan Desy. Lalu kami bertiga lapor ke guru untuk mengumumkan sepatu saya yang hilang ke anak-anak kelas 1. 

Sudah satu minggu saya kehilangan bebobshoes saya, tapi belum ada kabar apa-apa, dari guru maupun dari anak-anak kelas 1. Hiks....hiks....hiks.....

Saya berkeluh kesah pada Maya, " Gimana ya May, sepatu saya belum ketemu juga, mana sepatu baru lagi." Lalu Maya menjawab : "Ya.... udah deh,. ikhlaskan saja. Gini aja deh, kamu beli sepatu baru lagi aja, nanti saya titip ke saudara saya yang mau ke Jakarta, gimana?" Saya melotot "Beli baru? dari mana uang nya May? baru juga beli sepatu, masa udah mau beli yang baru lagi? budget nya ga ada." Jawab saya. "Mmmmm..... gini aja, berhubung itu sepatu bekas Desy yang pinjam, gimana kalo patungan aja ama Desy beli sepatunya. Maksudnya 50 50. Misal harga sepatunya 100 ribu, kamu 50 ribu, Desy 50 ribu, gimana San?" Saya bilang : "Ya.......... ga bisa dong May, lha wong yang ngilangin sepatunya saya, kok Desy disuruh nanggung". 

"Terus gimana dong, udah deh....... nanti saya yang bilang sama Desy." Tutup Maya

Besoknya, ternyata benar Maya ngomong ke Desy masalah sepatu saya itu. Dan Desy pun menyetujuinya. Awalnya saya keberatan, tapi Desy mendesak saya. "Ga papa San.... saya ikhlas kok." Jawab Desy waktu itu. Akhirnya walaupun dengan berat hati, saya menyetujui usul Maya tersebut.

Setelah satu minggu, bebobshoes yang saya pesan, sudah datang. Walaupun dengan warna yang berbeda, yang ini warnanya cokelat, tetap bertali tapi tidak semata kaki, karena kata Maya warna merah yang saya punya dan yang semata kaki stock nya sudah tidak ada, tapi tetap membuat saya senang.

Saya cari di web nya BE BOB  http://bebobshoes.com model sepatu yang pernah saya beli itu, sudah tidak ada. Ya.... iya lah tidak ada, waktu saya beli sepatu itu kan, tahun 1993. Heuheuheu..........