Suatu sore, tanpa
sengaja aku berpapasan lagi dengannya, hatiku sudah dag-dig-dug tak karuan
karena takut. Seperti biasa jika dia berpapasan denganku, dia selalu memandang
aku dengan sorot matanya yang tajam. Aku hendak berlari, tapi dia menghalangi
langkahku. Aku tercekat. Kaget. Takut. ” Ya… Tuhan, lindungi aku dari orang
ini, jika dia mau berbuat jahat padaku.” Batinku meminta pertolongan Yang Maha
Kuasa.
“Mila….
“ sapanya tanpa kuduga.
“Ya..
Tuhan, dia tahu namaku. Darimana dia tahu?” batin ku tambah tak karuan.
“
Benarkan kau Mila?” dia bertanya.
Aku
mengangguk.
“Mila
anaknya Bu Romlah?” tanyanya lagi.
Aku
kembali mengangguk, dalam kebingungan.
“Milaaaa………” dia mau memelukku.
Aku
menghindar. Dia terlihat kecewa. Aku jadi tambah bingung,kalut,takut.
“Mila,
tak maukah kau memelukku? aku ayahmu, Mila….” dia berbicara sambil menunduk.
“Aaaaapaaaaa…………?”
#words = 183#
#words = 183#
loh selama ini kemana aja pak? :)
ReplyDeletehehehe... kayaknya pergi entah kemana deh.. :)
ReplyDeletelho pak ini lho, adiknya Mila lagi nge-blog [BeraniCerita #07] sambil ngopi
ReplyDeleteHahahaha....
ReplyDeleteAsyik, ngopi.... :)
jiahaha...ternyata si bapak itu... (tidak berani melanjutkan..hehe)
ReplyDeletenumpang lewat mbak...
salam kenal ya ^^
Salam kenal juga, makasih dah mampir :)
ReplyDeleteanaku di mana..anaku di mana...?? hahahaha
ReplyDeletekeren deh idenya !
Hahahaha.... itu sih, filmnya si Unyil ya, mba...
ReplyDeleteWahahaha... nice story, Mbak Santi :D
ReplyDeleteTinggal perhatikan saja penempatan titik, koma, dan kapan harus spasi.
Ini bapak, nak! Ap-paahhh!? *Ulangi sekali lagi! App... Paahhh!? *ulangi lagi?
ReplyDeleteAmpe khatam baca, gue ikut2an histeris. Apppahhh! *ulang! App... Udah deh, ah! Hehehe, ceritanya keren!
Apah!!?!
@ nurusyainie : hehehe... seneng deh, dibilang ceritanya bagus
ReplyDeleteOke makasih mba... :)
@ eksak : apah...? hehehe... makasih ya...
ReplyDeleteBagus mbak ceritanya.. Bener2 'si pendiam yang aneh'..
ReplyDeleteSelebihnya sama dengan komen mbak Nurus tentang tanda baca, biar pembaca makin enak bacanya mbak :)
Berkunjung ke blognya sahabat dan tidak lupa meninggalkan komentar dan followersnya, kalau ada waktu luang di tunggu kunjungan dan followersnya di blog "Karya Kuring Haratis"
ReplyDeleteTerimakasih, salam blogger mania...
Nice Story^^ Mampir ke blog saya kakaa;;)
ReplyDeleteApaaah?? #sambil melotot
ReplyDeletewah, ketipu saya sama cermin* nya. kirain orang gila beneran, ternyata bapaknya -,-
ReplyDelete*cermin (cerita mini)
Saya ya kalau begitu juga kabur, hoho. Sukses ya mb FFnya :)
ReplyDeleteeh. bapaknya ternyata..
ReplyDeletehoalaahhh... ternyata dia... *dan kemudian hening*
ReplyDelete@ Digen Yuana Sakti Ariansyah : Terima kasih. InsyaAllah akan terus selalu diperbaiki :)
ReplyDelete@ M. Sofyan Daud : Terima kasih sudah berkunjung. Salam kembali
ReplyDelete@ Rahainah Anggrayani : Makasih. Oce :)
ReplyDelete@ Nchie Hanie : hehehe... melototnya jangan ke saya ya :)
ReplyDelete@ Lautan Kata : hehehe... makasih udah mampir :)
ReplyDelete@ Gen - Q : kabur kemana? hehehe... makasih
ReplyDelete@ Ayu Citraningtias : eh iya ternyata, hehehe..
ReplyDelete@ Orin : dia siapa ya? hehehe...
ReplyDeletebpk yg tdk diakui, apa...?
ReplyDeletewah? bs pingsan di tempat nanti Mila :D
ReplyDelete@ Jiah al jafara : bapak yg tidak perduli pada anaknya, awalnya
ReplyDelete@ keke naima : untung ga pingsan hehehe...
ReplyDeletewah bapaknya ternyata xixixi, kirain orang gila, " dimana anakku, dimana istriku " ;)
ReplyDeletebapak yg sudah mendekati stres :)
ReplyDeletekunjungan perdana sob, salam kenal
ReplyDeletehappy blogwalking!
Salam kenal kembali, makasih sudah mampir :)
ReplyDeleteApaa??? Cool twist mbak! :D
ReplyDeleteMakasih mba tami :)
ReplyDeleteApaaaa....? Keren nih. :D
ReplyDeleteMaksaih ya.. :)
ReplyDelete