Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedua.
Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang. (sumber : Wikipedia)
Dan saya tinggal di
pusat pemerintahan provinsi Banten, Serang.
Banten banyak sekali
memiliki ciri khas. Mulai dari makanannya, tempat-tempat wisatanya,
tempat-tempat bersejarahnya, Batik Bantennya, bahasanya, ada yang memakai bahasa Sunda
Campuran, Sunda Kuno, Sunda Modern, dan bahasa Indonesia, di Serang dan
Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa.
Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa
Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis
Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa,
dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari
bagian lain Indonesia. Sementara saya di rumah menggunakan bahasa Sunda dan Indonesia. Untuk bahasa Jawa Banten, saya tidak lihai malah bisa dibilang tidak bisa.
Saya tidak akan membahas segala macam keunikan yang ada di Banten, saya hanya akan membahas makanan yang ada di Banten. Banten memiliki makanan khas, baik berupa makanan ringan (camilan), ataupun makanan berat (utama). Diantara makanan Banten yang patut dicoba dan pasti enak, yaitu :
Rabeg
Masakan
yang terbuat dari daging kambing, (daging sapi pun bisa) yang rasanya pedas. Untuk yang menyukai pedas, bisa mencoba masakan ini. Maknyos :)
Sate Bandeng
Terbuat
dari ikan bandeng yang dihancurkan (tentu tulang-tulangnya sudah dibuang terlebih dahulu) ditambah dengan bumbu-bumbu khas, dan juga
menggunakan santan dan gula merah, rasanya ada gurih dan manisnya, paduan yang
sempurna. Saya sangat menyukai Sate Bandeng ini. Di Serang banyak sekali orang yang menjajakan makanan ini. Harga satu buahnya bervariasi, tergantung dari besar kecilnya Ikan Bandeng. Untuk Ikan Bandeng yang kecil, bisa diperoleh dengan harga sekitar Rp. 15.000,- per buah.
Nasi Uduk + Empal Daging
Memakan
nasi uduk khas Banten dengan tambahan daging empal, sungguh nikmat rasanya, dan
biasanya dinikmati pada waktu malam hari.
Di Serang, banyak sekali pedagang yang menjajakan Nasi Uduk + Empal Daging ini
pada malam hari. Jika hendak berkunjung ke Serang, jangan lupa mencicipi Nasi
Uduk ini.Sungguh khas.... :)
Sate Bebek Cibeber
Sate
Bebek ini pun banyak sekali pengggemarnya.
Nasi Sumsum
Nasi
yang dibungkus daun pisang lalu dibakar, isinya berupa sumsum tulang kerbau.
Memakannya ditambah sambal dan irisan mentimun dan irisan tomat. Dan Nasi
Sumsum ini pun biasanya dijajakan pada malam hari. Nasi Sumsum inipun merupakan makanan favorit saya. Di Serang, Nasi Sumsum ini bisa ditemukan di Alun-Alun Kota Serang, di Pasar Lama Serang.
Ketan Bintul
Terbuat
dari beras ketan ditambah dengan kelapa yang disangrai, biasanya jika bulan
Ramadhan tiba, sajian khas ini selalu ada pada saat berbuka puasa. Dan Ketan Bintul ini jika bulan Ramadhan, bisa dijumpai di daerah Pasar Lama Serang, disini banyak sekali yang menjual makanan ini. Saya lebih suka memakan Ketan Bintul ini dengan tambahan Empal Daging khas Serang juga tentunya. Hmmm...
Emping
Terbuat
dari biji melinjo, bisa dijadikan sebagai ganti kerupuk.
Otak-Otak
Ini juga termasuk makanan kesukaan saya, otak-otak. Dimakan bersama sambal kacang, rasanya tak ada henti-hentinya untuk memakannya.
Leumeung
Terbuat
dari beras ketan yang dimasukan ke daun pisang lalu dimasukkan kembali ke dalam bambu dan dibakar. Saya suka ini. Tapi jika saya ingin mendapatkan makanan ini, jauh dari tempat saya tinggal, Serang. Makanan ini banyak dijual di daerah Malingping, Banten Selatan.
Kulit Tangkil
Makanan
ini terbuat dari kulit melinjo yang sudah matang, enak sekali jika dimakan
dengan nasi panas, biasanya masakan ini ada jika ada acara maulid Nabi Muhammad
SAW. Kulit Tangkil ini biasanya dimasak dengan cara ditumis menggunakan cabai merah dan cabai hijau.Tapi jika tidak terbiasa memakan Kulit Tangkil ini, biasanya tidak suka, karena rasanya agak getar. Tapi saya suka, apalagi jika memakannya ditambah dengan sambal goreng kentang.
Jojorong
Terbuat
dari tepung beras yang dimasak bersama santan, setelah matang di taruh dalam
wadah daun pisang dan dibawahnya diberi gula
aren cair, setelah itu di kukus. Ada yang memakannya menggunakan sendok,
tapi lebih berseni jika memakannya disruput, tapi awas.. jangan sampai gula
aren yang ada di bawahnya mucrat ke mana-mana :) Ini adalah camilan kesukaan saya juga.
Cuwer
Saya suka cuwer. Makanan ini berwarna hijau, memakannya menggunakan kelapa parut, biasanya
disajikan pada saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Saya juga biasa menyantapnya jika berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Gipang
Makanan
ringan manis rasanya, lengket-lengket di gigi :)
Ceplis
Terbuat
dari buah melinjo, hampir sama dengan emping, hanya bentuknya lebih kecil dan
banyak rasanya, ada yang manis,pedas dan asin.Tapi awas.... jangan terlalu banyak mengkonsumsinya. Saya lebih suka yang rasanya pedas dan manis.
Leupeut
Nah... ini dia, saya suka Leupeut. Terbuat
dari beras ketan dan kelapa, dibungkus menggunakan daun kelapa, lalu dikukus.
Apem
Apemnya
berwarna putih, dimakan menggunakan kuah yang terbuat dari gula merah. Biasanya
sebagai makanan berbuka puasa pada bulan Ramadhan. Apem putih ini salah satu makanan favorit saya.
Semua makanan khas Banten, saya suka....
Selain makanannya yang mempunyai ciri khas, Banten juga memiliki tempat-tempat wisata yang diantaranya sudah terkenal. Pantai. Banten memiliki keindahan pantai yang patut ditengok. Pantai-pantai yang terkenal di Banten diantaranya adalah Pantai Anyer, Pantai Carita. Selain Pantai, tempat wisata yang patut dikunjungi pula jika ke Serang yaitu Masjid Agung Banten, sebagai tempat bersejarah Banten, Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Dua/Pulau Burung, Pulau Umang, Gunung Krakatau, Tanjung Lesung, Rawa Dano.
Serunya Banten dengan segala keunikannya.
Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri
#gambar makanan diatas diambil dari berbagai sumber#
rabeg, sate bandeng, otak2, Nasi Uduk + Empal Daging emang maknyoss hehe.. apalagi nasi uduk+rabeg malam2 di depan ruko2 yg sebrang semacam Rutan (Pocis) itu lho kak... emm bikin ketagihan :D
ReplyDeletekalo kulit tangkil di kampus ada cuma sepertinya kurang begitu suka hehe
Wahh... ternyata sudah mencicipi banyak makanan khas Banten ya :) Nasi uduk + empal daging kalo malam hari banyak dijual di daerah Lontar arah ke Pocis tepat depan Rutan. Kampusnya dimana?
ReplyDeletehehe..
ReplyDeletesy di kampus tiap hari tapi ga kuliah cuma "ngurusi" orang kuliah di per4an ciceri (Carefour)ke timur dikit, kampus depan kantor walikota serang/es rizki tau kan namanya. 2 tahun berjalan mbak disitu
Waah, banyak juga jenis kuliner Banten yah. Rabeg itu kan semacam soto yah. Sebaiknya dituliskan bumbu-bumbunya apa saja dan apa yang membedakannya dengan soto yang lain.
ReplyDeletedari semua itu aku kangen sekali dengan sate bebek, ceplis :d sukses ya mak lombanya
ReplyDelete@ Topics : oh... tentu tau dong :)
ReplyDelete@ Bunga Tongeng Andi : Bumbunya berbeda dengan soto. Berhubung saya juga belum pernah masak sendiri, jadi resepnya masih diumpetin hehehe...
ReplyDelete@ hana sugiharti : kalo saya selalu kangen cuwer, karena adanya hanya jika bulan puasa. Ketan bintul dan apem, sekarang selain bulan puasa,di bulan2 lain pun ada :) Tapi tetap, kenikmatannya berbeda ya, jika menyantapnya bukan di bulan Ramadhan :D
ReplyDeletemakanannya bikin laper mbak...
ReplyDeletekepingin banget nyoba sate bandeng.. apa beda dengan otak-otak bandeng atau bandeng presto ya?
mau dong mbak delivery..hihihi
Kalo otak2 bandeng, saya belum tahu mba, tapi kalo dgn bandeng presto, jauh berbeda. Kalo saya lebih suka sate bandeng daripada bandeng presto. Sate Bandeng itu, ikan bandengnya dikeluarkan dari kulit ikannya (butuh keterampilan khusus kalo ini sih..), lalu ikannya dihancurkan ditambah bumbu2,santan,gula. Dan dimasukkan kembali ke dalam kulit bandengnya, dibakar deh...
ReplyDeleteKalo delivery, kawatir asem mba, krn ga tahan lama, apalagi jika dlm kondisi tertutup terus (kekekeb) kalo bahasa sunda nya hehehe....
mauu icip2 kulinernya Maak :D
ReplyDeletemasih adakah :P
kulinernya sedap-sedap ya, jadi pingin coba Rabeg, Rabeg itu spt kari kambing ya
ReplyDelete@ Nchie Hanie : masih banyak di Serang, mak... mampir dong ke Serang... :)
ReplyDelete@ Lisa Tjut Ali : Mantap pokoke mak :) ya.. betul mba, mirip kari kambing.
ReplyDeleteNgiler sama bandengnya mbak .. saya penggemar bandeng. Kapan2 kalo ada rezeki ke Banten mau minta ditraktir ini ah sama mbak Santi *lho?* hehehe
ReplyDeletekayanya didaerah sukabumi ada cibeber juga ya
ReplyDeleteMakanannya bikin ngiler semua nih mbak.. penasaran dengan sate bebek dan sate bandengnya
ReplyDelete@ Mugniar : ayo ke Serang mba.. ntar saya traktir sate bandeng :)
ReplyDelete@ Lidya : waduh... saya kurang tahu, mba... Mungkin saja ada :)
ReplyDelete@ Catcilku : yuk... ke Serang :)
ReplyDeleteRabeg ini nama umumnya gulai yah mak :D kalo di Solo tu tengkleng.. just penamaan saja kali yah mak, tapi rasanya sama :D
ReplyDeleteKalo otak-otak sepertinya tiap daerah ada kali yah mak..dan i like otak-otak ;)
jadi laper ihhhhhhh...Mak Santi tanggung jawab hehehe
Iya... sepertinya sama dgn gulai atau kari, hanya namanya saja mgkn yg berbeda juga pastinya ada unsur bumbunya juga yg berbeda. Saya yakin di setiap daerah punya otak2, tapi biasanya rasanya juga akan ada yg berbeda,walaupun mgkn tdk terlalu kentara.
ReplyDeletesaya naksir nasi uduknya :)
ReplyDeletekalau lepet dan apem, banyak di jatim :)
kalau Anda, bisa masak yang mana saja hayooo? hihi
@ Arga Litha : Hayu... ke Serang. Kalo saya, jadi penikmat makanannya aja deh... hehehe..
ReplyDeletesate bandeng rasanya muantaapppp!!!
ReplyDelete@ manusia biasa : doyan juga ya.... :)
ReplyDelete