Usia 23 tahun saya, saya isi dengan mengajar (guru honor) pada salah satu SMP swasta yang ada di kota saya, Serang. Di usia itu, saya tidak punya target apa-apa, juga belum memikirkan untuk menikah. Saya belum bekerja, ketika ada tawaran untuk mengajar di suatu sekolah yang pada saat itu kekurangan tenaga pengajar, tanpa pikir panjang, saya menerimanya, walaupun saya bukan lulusan dari kependidikan. Dan pelajaran yang saya berikan pada anak-anak SMP waktu itu pun tidak berkaitan dengan ilmu yang saya pelajari waktu kuliah. Saya mengajar Bahasa Inggris, sementara saya kuliah di jurusan Akuntasi. Beda banget bukan? Tapi kenapa saya mau saja menerima tawaran mengajar? Karena walaupun saya kuliah bukan di bidang bahasa, tapi saya menyukai Bahasa Inggris. Sejak dari SMP saya suka sekali pada pelajaran Bahasa Inggris, walaupun sekarang saya tidak terbilang mahir dalam berbahasa Inggris, tapi tetap saja saya menyukainya. Sayangnya, saya tidak memperdalam bahasa yang saya sukai sejak SMP itu.
Menjadi tenaga pengajar adalah pengalaman pertama saya, yang sampai saat ini tidak bisa saya lupakan. Mengingat kembali anak-anak yang pernah saya ajar, wajah-wajah polos mereka, semangat mereka belajar ketika saya mengajar Bahasa Inggris masih terbayang oleh saya. Walaupun ada beberapa dari mereka yang sengaja tidak mengikuti pelajaran saya, tapi tetap pengalaman berharga buat saya.
Saya mengajar di SMP itu tidak lama, mungkin hanya sekitar 1-2 tahun.
Itulah pengalaman hidup saya ketika saya berada pada usia 23 tahun, tidak ada yang istimewa, semua terasa berjalan begitu saja, apa adanya.
Untuk mba Ayu Citraningtias, mumpung masih muda, kejar terus cita-cita dan harapan, semoga bisa terwujud semuanya.
"Tulisan ini diikutsertakan dalam 23 Tahun Giveaway"
(http://aiyuchee.blogspot.com/2013/05/23-tahun-giveaway-dl-3-juni-2013.html.
mau dong diajarin bahasa inggris mak..
ReplyDeletehehehe... ibarat pisau yang tak pernah diasah, itulah bahasa inggrisku :)
ReplyDeleteaku juga mau dong diajari bahasa inggris :) good luck ya GAnya
ReplyDeletekejaaaaaaaaaaar teruuuuuussssssssssss
ReplyDeleteSay amalah berharap suatu saat nanti saya bisa mengajar meskipun hanya TK atau SD..
ReplyDeleteterima kasih sudah ikutan mbak.. akhirnyaa.. huehhehe
teh mahir mana jawa banten ato inggris hehe..
ReplyDelete#GA lagi :p
Pengalaman istimewa itu mbak. Mbak langsung memutuskan mengajar, gak pilih2. SUkses ya mbak.
ReplyDeleteSuatu pengalaman yg indah dikenang ya :)
ReplyDeleteMakkk, takdir kita di 23 Tahun miriip yak! *tos! ;)
ReplyDelete@ lidya : hehehe... makasih mba Lid. Ikutan juga kan?
ReplyDelete@ Noorma FMZ : selagi masih muda ya mba Noorma :)
ReplyDelete@ Ayu : mudah2an suatu saat bisa mengajar ya mba...
ReplyDeleteMakasih :)
@ Topics : hahahaha....
ReplyDeleteYu.. ikutan GA nya :)
@ Mugniar : hehehe... makasih mba :)
ReplyDelete@ EGI : Alhamdulillah punya pengalaman mengajar, walau sebentar :)
ReplyDelete@ Rin : Oh, ya? toss atuh :)
ReplyDeletesaya juga sering seperti itu lho mbak santi. berperan ganda. saya pernah menjadi relawan utk ngajari anak2 SD meski profesi saya sebenarnya adalah dokter. terlepas dari Apapun itu selama yang kita lakukan adalah kebaikan dan brrmanfaat, kenapa tidak.
ReplyDeletewah mba ini guru yah, salam kenal mba
ReplyDelete@ Liza : iya betul ya mba.. selama itu adl kebaikan dan bermanfaat, selama itu kita lakukan dgn ikhlas. Trims sdh mampir :)
ReplyDelete@ Jay Boana : mantan guru hehehe... Tapi kalo di rmh tetap menjadi guru buat anak2 :)
ReplyDeleteMenjadi pengajar itu memang panggilan jiwa ya :)
ReplyDeleteBetul mba :)
ReplyDeletePengalaman mengajar itu 'sesuatu' banget ya, aku dulu ngajar pas ikut KKN, pernah juga ngajar TPA tapi rasanya udah amazing banget :)
ReplyDeleteiya mba, melihat kepolosan wajah anak2, menyenangkan :)
ReplyDelete