Sejak anak pertama saya Farras menginjak usia Batita, saya selalu berdongeng untuknya. Dan kegiatan berdongeng saya berlanjut pada Fayda, anak kedua saya. Bedanya Farras dan Fayda adalah, kalau Farras, tidak terlalu maniak mendengarkan dongeng, dalam artian, jika dibacakan atau diceritakan dongeng, Farras akan mendengarkan saja dan tidak pernah meminta jika saya tidak membacakan dongeng atau cerita. Lain dengan Fayda, Fayda maniak mendengarkan dongeng. Jika saya tidak berdongeng, maka Fayda akan meminta untuk didongengkan. Bagi Fayda, mendengarkan dongeng adalah candu :). Bukan hanya malam ketika hendak tidur saja jika Fayda meminta didongengkan. Tapi setiap saat, jika ada kesempatan, pasti minta didongengkan. Mau tidur siang, minta dibacakan dongeng, tengah hari bolong, sore hari, pagi hari. Pokoknya, dongeng ajalah... :)
Uniknya Fayda, kalau minta dibacakan buku cerita atau dongeng, jika Fayda belum hapal, maka akan terus-terusan minta buku tersebut dibacakan, sampai Fayda hapal. Jadi yang membacakan ceritanya yang bosen hehehe... sementara yang mendengarkan dongeng sih, enjoy-enjoy aja... :D
Dan ajaibnya, buku cerita yang berulang-ulang didengarkan oleh Fayda, menjadi hapal di luar kepala. Bagian halaman per halaman, dihapal Fayda sesuai dengan urutan ceritanya. Ketika saya membuka halaman pertama, maka seolah-olah Fayda sedang membaca buku, yang dihapalnya persis sama dengan yang tertera pada buku cerita tersebut, sampai pada halaman terakhir. Hingga akhirnya, kadang bukan saya yang membacakan buku ceritanya, tapi Fayda yang seolah-olah membacanya, saya hanya membuka buku lembar per lembar. Saya sering tersenyum sendiri, bahkan tertawa lebar, mengetahui kalau Fayda sudah hapal luar kepala cerita yang sering Fayda dengarkan. Dan kalau saya sudah tertawa, maka Fayda pun akan ikut tertawa senang, dan terlihat bangga.
Karena kecanduan Fayda mendengarkan cerita atau dongeng, saya jadi tergelitik untuk membikin blog khusus dongeng. Saya membuat blog khusus tentang dongeng di santidewi.blogdetik.com. Walaupun belum sempurna, tapi saya masih tetap mencari ide-ide untuk mengisi blog dongeng saya tersebut. Saya ingin anak-anak saya mendengarkan dan membaca dongeng hasil karya saya, ibunya.
Sudah ada beberapa buku cerita yang dihapal Fayda. Ketika Ayahnya dan Kakaknya tahu, mereka pun tertawa senang, Fayda jadi tambah tertawa jingkrak-jingkrak hehehe... senang banget deh, Fayda....
Saya berfikir, begitu cepatnya otak anak-anak menyerap apa yang sering didengar. Maka memang berdongeng itu bisa bermanfaat menstimulasi otak anak-anak untuk terus berkembang, menyerap setiap kosa kata yang baru buatnya, dan menyerap nilai positif dari setiap cerita atau dongeng yang dibacakan.
Dan melihat anak bisa tertidur pulas setelah dibacakan dongeng, berimajinasi, bermimpi dari apa yang baru didengar, membuat saya bahagia.
Cover Kumpulan Dongeng Anak Karya Hastira Soekardi
Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Semua Tentang Dongeng Anak dari Hastira Soekardi
aku haru s belajar mendonging nih selama ini hanya membacakan cerita saja
ReplyDeleteMbak..anqkku juga kalo dongeng yg disuka maunya diulang2 terus
ReplyDeleteaiiih Fayda ternyata juga sudah bisa mendongeng, ya, pinternyaa ...
ReplyDeletedongengny dibikin blog sendiri? keren, mbak.
Waaah keren, mba.. udah ada blog dongengnya jugaa... Aku jg masih berkreasi sendiri mengarang dongeng hehe...
ReplyDeleteAnak ibarat kertas putih, dia mudah sekali menghafal dan menyerap ilmu yang didapat dan mendongeng adalah salah satu cara menstimulasi otaknya sehingga dengan cepatnya ia mudah menangkap apa yang didapat.
ReplyDeleteSalut mbak sudah membuat blog khusus dongeng anak2 demi perkembangan otak anak.
Sukses untuk GA-nya ya
iya mbak, azkiya dan umar ketika blm bisa membaca tapi sudah bisa menghapal jalan buku cerita. Mereka hapal dengan teksnya loh...
ReplyDeleteBuku cerita anak memang bermanfaat sekali ya mbak.
Mak Santi kerren (tuh ampe dobel rr nya), selain membacakan dongeng eee..punya bakat bikin cerita, jempol ah buat mak santi. Salam Mendongeng
ReplyDeleteMak,banyak kali pengobatan yang masuk blogmu...hehehee,
ReplyDeleteSeneng ya bisa mendongeng untuk anak
waah seneng bisa ngedongeng untuk anak,,
ReplyDeleteAnak saay yang tertua, Abbie, usia 6 tahun, kadang minta dibacakan dongeng dari buku cerita yang kami punya di perpustakaan pribadi
ReplyDeleteMendongeng memang sarana ampuh untuk mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak-anak ya Bu
ReplyDeletesalam saya Bu
(31/3 : 11)
DeleteWah hebat mbak bias buat dongeng sendiri untuk Fayda, aku msh ngga bias nulis dongeng atau fantasi hihihihi
ReplyDeleteGudlak ngontesnya yaa ;)
Iya, San. Idem sama Nadya. Malah kalo aku bacain salah satu kata aja, dia protes, hihihi.. Makanya emang mesti hati-hati banget ya jaga kata-kata kalo sama anak kecil. Cepet banget hafalnya :)
ReplyDeletesalam kenal mb santi...
ReplyDeleteanakku Hafizh (4thn) juga suka dibacakan cerita, sampai dia kemudian hapal sendiri dan bisa cerita walo dengan kata-kata dia sendiri yang jatuhnya lucu hehe...
kalau mendongeng (tanpa buku cerita) dia blm suka, karena dia masih suka melihat langsung cerita lewat gambar-gambar yang ada di buku
mak Susanti Dewi, selamat ya , mak menang GAnya mendapatkan satu paket buku yg terdiri dari satu kumpulan dongeng anak karangan saya dan satu buku cerita anak dari penerbit Mizan, minta tolong kirim nama dan alamat lengkap serta no hp via inbox FB Hastira Soekardi atau email hastira@gmail.com
ReplyDeleteAlhamdulillah... akhirnya bisa dapat buku kumpulan dongeng mba Tira, gratis lagi hehehe... Makasih banyak ya mba... segera saya kirim lewat email.
Deleteanak.. anka zaman sekarrang bijak" banget cepet dan tangkap sekali dalam mengucap dan meniru ucapan sampai tindakan apa saja yg di lihatnya ;)
ReplyDelete