Karena dengan bermain, anak-anak akan menjadi cerdas, maka berikanlah ruang bermain itu. Dalam bermain, betapa kebahagiaan seorang anak akan terpancar. Bebas, lepas, tertawa gembira. Tidakkah ingin melihat kebahagiaan itu?
Masih saya ingat bagaimana dulu, kebahagiaan sewaktu Farras, anak saya belajar naik sepeda roda dua yang dipandu oleh suami saya di usianya yang belum genap 4 tahun. Keceriaan dan tertawa lepas menghiasi wajahnya ketika Farras berhasil mengendarai sepeda roda duanya. Senaaaang sekali Farras saat itu. Saya dan suami pun ikut bahagia melihat kebahagiaan Farras. Juga ketika Farras mulai belajar naik skuter hasil meminjam dari temannya. Ceria, bahagia dan tertawa lepas.
Tak dapat kita pungkiri bahwa dunia bermain adalah dunia anak-anak. Kebahagiaan anak-anak adalah ketika mereka bermain. Dan Farras termasuk anak yang suka bermain, bermain di luar rumah bersama teman-temannya. Bermain kelereng di halaman rumah,
dan menyapu halaman rumah. Menurut saya, ini juga merupakan ajang bermain untuk anak-anak. Bagaimana anak bisa mengkoordinasikan anggota tubuhnya satu dengan yang lain. Bahkan jika Farras meminta untuk bermain hujan-hujanan, kami biarkan, selama Farras dalam kondisi sehat dan bugar.
Tapi bagaimana jika anak ingin bermain permainan yang membutuhkan tempat yang lapang/luas, sementara sekarang ini ruang untuk bermain anak semakin terbatas? Permainan seperti apakah itu? Bermain layang-layang,
bermain sepak bola, adalah permainan yang membutuhkan tempat yang lapang. Biasanya, jika Farras ingin bermain layang-layang atau bermain sepak bola, Ayahnya mengajak Farras ke lapangan, kebetulan di komplek rumah kami masih ada lapangan dimana Farras bisa bermain layang-layang dan sepak bola. Atau kalau tidak, di belakang rumah ibu saya (mbah Farras), ada lapangan yang bisa Farras gunakan untuk bermain layang-layang atau sepak bola. Ayahnya suka mengajak kesitu.
Bermain sepatu roda adalah salah satu kesenangan Farras. Karena di tempat kami lahan untuk bermain sepatu roda tidak ada, maka Farras pun dibawa ke alun-alun di kota kami untuk bermain sepatu roda.
Memancing, berenang juga menjadi alat dan tempat bermain Farras. Karena kami menyadari bahwa bermain adalah hak anak yang harus kita penuhi sebagai orang tua.
Farras termasuk anak yang sangat aktif. Di usianya yang ke 3 tahun, Farras penasaran pada permainan flying fox. Maka kami pun mengajaknya untuk bermain flying fox dan outbond.
Tak ketinggalan, karate pun menjadi ajang/tempat bermain Farras.
Jadi tak ada alasan orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak bermain. Berikanlah ruang kepada anak-anak untuk mengisi masa kecilnya dengan bahagia dan penuh kenangan.
Mengetahui kompetisi ini dari Mommies Daily, #KidsToday project blog competition dan Perkembangan Anak diadakan oleh Rinso Indonesia.
Mengetahui kompetisi ini dari Mommies Daily, #KidsToday project blog competition dan Perkembangan Anak diadakan oleh Rinso Indonesia.
wahahaha lucu yg maen lyangan mbk...faras keren mbk ;)
ReplyDeletehehehe... padahal di sebelahnya itu kuburan lho... tapi tak menyurutkan keinginannya utk main layangan hahaha
DeleteAsyiknya yang lagi mancing. Dapet banyak ikannya, Dek? :)
ReplyDeleteLumayan tante.... dapat 1 kg ikan :)
Deletewaduuuh...ini Farras aktif sekali kelihatannya ya mbaaaa...
ReplyDeleteaku sampe cape sendiri ini lihat foto2 aktivitasnya...hihihi...
Duh, ikutan karate pulaaaaak....
Kayla dan Fathir mah ikutan taekwondo mbaaa :)
iya mak... daripada di rumah dia bikin keributan hehehe, lebih baik energinya digunakan ke hal2 yg positif :)
DeleteWohooo... bnyk bgt kegiatannya mak, klo saya yg jadi Farras pasti seneng bgt itu mah. Jd inget waktu kecil mak, tp dulu blom ada outbond outbonan, paling yg mirip-mirip, manjat manjat pohon aja :D
ReplyDeletehihihi... manjat pohon pernah mau farras lakukan, saya melarang takut jatuh hehehe
Deletesetuju, Mak. Kebahagiaan anak itu di bermain. Makanya jangan dihilangkan
ReplyDeleteyup... betul mak...
Deletekalau di kota besar sekarang lahan bermain jarang ya
ReplyDeleteiya mak, tapi untungnya di komplek rumah saya disediakan lapangan.
DeleteMEnarik sekali. Saya jadi teringat kata kepala Sekolah anak saya di TK Islam Al Azhar, Dia bilang anak anak itu hakikatnya dunia bermain. Dari bermain itulah mereka belajar
ReplyDeletebetul sekali pak Asep :)
DeleteJadi mau ngajak anak-anak ujan-ujanan karena saya dulu juga suka banget ujan-ujanan. Bahagia banget kalau pulang sekolah ujan, lupakan jas ujan. Ujan-ujanan ma temen-temen :)
ReplyDeleteAnak2 cerdas dengan caranya...yaitu bermaiiiin..!!!
ReplyDeleteShasa juga suka mancing lho...
ReplyDeleteSayang banget lomba yang ini terlewatkan olehku, Mak.
Semoga menang yaa
Jangankan cuma anak2, orang dewasa kalau disuruh main2 pun mau.. Heheh
ReplyDeleteJadi inget waktu kecil dulu main gundu, layangan, petak umpet. Kalau belum kotor semua belum mau mandi, hihii
ReplyDeleteWahh,,kere farsa ya, bener-bener jagoan
ReplyDelete