Keluarga besar kami baru mendapatkan musibah. Adik saya mendapatkan bayi yang ternyata telah meninggal di dalam kandungan. Setelah proses induksi tidak berhasil mengeluarkan bayi yang ada dalam kandungannya, akhirnya proses operasilah yang dijalankan. Kali ini saya tidak akan bercerita tentang keponakan bayi saya yang meninggal dalam kandungan ibunya, atau tentang adik saya yang mengalami hal ini. Tapi saya akan bercerita tentang Fayda, anak saya, yang masih berhubungan dengan sepupunya yang sudah tiada.
Malam Minggu kemarin, kami hendak mengunjungi adik saya yang baru keluar dari RSIA setelah menjalani operasi caesar, adik saya sementara tinggal di rumah ibu saya, sampai adik saya sudah kuat dan sehat. Dalam perjalanan, kami masih membicarakan rasa sedih kami akan bayi adik saya tersebut. Lalu mulailah Fayda berceloteh.
Fayda : "Bu.... Adek mau ke kuburan sih..."
Saya : "Mau apa ke kuburan?"
Fayda : "Adek mau liat kuburan bayinya Tante. Adek kan belum liat."
Saya : "Oooh... iya nanti dong, ini kan malam hari. Malam-malam ke kuburan kan, gelap."
Fayda diam. Masih dalam perjalanan, kembali Fayda berceloteh.
Fayda : "Ibu... kalo bayi yang dikubur, bisa tumbuh gak?" Tumbuh yang dimaksud Fayda adalah berkembang, menjadi besar.
Saya : "Heh? (tidak menyangka akan pertanyaan Fayda) enggak dong Dek, Kan kalau sudah meninggal, sudah tidak bernapas lagi, tidak makan, tidak minum, jadi tidak bisa tumbuh lagi."
Fayda diam. Mungkin sedang mencerna penjelasan saya.
Fayda : "Bisa berpikir gak Bu?"
Saya : "Berpikir juga gak bisa, Dek. Karena ya itu tadi, sudah tidak bernapas, tidak makan dan tidak minum."
Fayda : "Adek gak mau meninggal, Bu."
Saya : "Mudah-mudahan kita semua diberi umur panjang ya Dek, umur panjang yang barokah. Aamiin."
Fayda pun diam, tak ada pertanyaan lagi. Ibunya legaaa hehehe... khawatir banget ada pertanyaan yang aneh dan tidak bisa dijawab :) Sementara ayahnya cuma senyum-senyum doang :)
Pertanyaan dan pernyataan anak usia Balita terkadang bikin kita tercekat ya Mak...
ReplyDeleteTurut berduka cita ya Mba. Pertanyaannya memang bikin tercekat.
ReplyDeletepintar juga ya fayda, turut berduka ya bu
ReplyDeleteturut berduka ya bu
ReplyDeleteberkunjung kemari sambil menyimak, tekadang kita senang ya dengan pertanyaan dan pernyataan dari balita dan lebih senang lagi bila mereka juga mengerti keadaan, ditunggu kunbalnya ya bu
ReplyDeleteFayda kritis ya..pelan2 mencerna apa yang terjadi..Ikut berduka cita ya atas kehilangannya ya jeng
ReplyDeleteSetelah mendapat semua jawaban, rupanya Fayda takut ya, Mb Santi? Duh jangankan anak-anak, kita saja orang dewasa takut ya membayangkan kematian :)
ReplyDeleteAh... Fayda yg kritis... Oya, senang melihat senyum Fayda di foto itu.. :)
ReplyDeleteHe he,,fayda pinter,,panjang umur ya kak fayda,,
ReplyDeleteFayda cerdas sekali ya Mak , semoga sehat dan barokah :)
ReplyDeleteFayda kritis yah.. :)
ReplyDeleteUmur panjang yg barokah.. aamiin.. o:)
wah,celotehnya sudah banyak aja ya mbk... :)
ReplyDeleteAamiin... Fayda kritis & pintar sekali.
ReplyDeletejd ingat 3 tahun lalu bayi adik saya juga meninggal ketika dilahirkan, karena terlalu lama di jalan lahir hikkss.... Turut berduka cita ya mbak Santi..
Fayda pintar....
aamiin... smoga fayda dan kita smua diberi umur panjang yg barokah :)
ReplyDeleteturut berduka cita mak...
Mungkin esok Dek Fayda akan bertanya, "Umur panjang yang barokah itu yang seperti apa, Bu?"
ReplyDeletealhamdulillah, Fayda cerdas banget Mbak.. :)
ReplyDeleteSemoga saya bisa belajar dari sini :)
waduh pertanyaannya.. bikin mikir.. tapi kalau pertanyaan anak itu kritis, si anak itu cerdas ya :)
ReplyDelete