Istri Yang Baik Adalah Ketika Suami Senang Memujinya

Ada satu kriteria bagaimana menjadi seorang istri yang baik menurut saya, jadilah ketika hidup membuat suami yang suatu saat, ketika kita telah tiada, mendahului suami, suami kita akan berkata : "Tidak, Demi Allah! Aku tidak dapat pengganti yang lebih baik daripada dia...! Dia telah memperkuat hatiku saat aku merasa patah arang, dia menaruh kepercayaan kepadaku ketika orang-orang lain mendustaiku. Dia membantuku setulus hati di saat aku terjatuh dan tak ada yang menolongku."

Seperti kita ketahui bersama-sama, Nabi Muhammad SAW adalah laki-laki yang paling mulia. Aisyah bercerita bagaimana Rasulullah memuliakannya. Saat di rumah, Rasulullah melayani kebutuhan istrinya. Ia memasak, menyapu, memerah susu dan membersihkan pakaian. Ia selalu memanggil istrinya tersebut dengan nama yang baik. Saat Rasulullah meninggal dunia, beberapa orang menemuinya dan bertanya mengenai perilaku Rasulullah terhadap dirinya. Dengan linangan air mata, Aisyah menjawab, "Kana kullu amrihi ajaba" ("Ah, semua perilakunya indah")

Hadist riwayat Abu Dawud, Al Hakim dan At-Turmudzi, Rasulullah bersabda : "Seandainya aku boleh memerintahkan manusia bersujud kepada manusia lain, maka niscaya aku akan perintahkan istri untuk bersujud kepada suaminya yang dianugerahkan Allah atas mereka."

Aisyah pernah bercerita, "Hampir setiap kali Rasulullah akan keluar rumah, Rasulullah selalu memuji almarhum Khadijah. Sehingga pada suatu hari, saat beliau memujinya lagi, timbullah rasa cemburuku sebagai seorang wanita, lalu kukatakan padanya : "Wahai Rasulullah, bukankah ia (Khadijah) hanyalah seorang yang sudah tua, sedangkan Allah telah menggantikannya dengan wanita muda yang lebih baik darinya?" Mendengar hal itu, Rasulullah SAW terlihat sangat marah, hingga depan rambutnya bergetar karenanya, lalu beliau berkata : "Tidak, Demi Allah! Aku tidak dapat pengganti yang lebih baik daripada dia! Dia beriman kepadaku saat orang-orang lain masih dalam kekafiran, dia menaruh kepercayaan kepadaku ketika orang-orang lain mendustaiku. Dia membantuku dengan hartanya ketika tidak ada seorang pun selain dia bersedia memberikan sesuatu..."

Rasulullah SAW bersabda : "Bila seorang wanita meninggal dunia, sedangkan suaminya ridho sekali dengan tingkah lakunya ketika dia masih hidup, maka wanita itu pasti masuk surga."

Seorang istri yang baik adalah ketika suatu saat dia ditakdirkan untuk menghadap Allah terlebih dahulu dibandingkan suaminya, lalu ada orang yang menemui suaminya, bahkan menawarkan pengganti istrinya, atau menghina istrinya, pada saat itu sang suami akan marah dan berkata : "Tidak, Demi Allah! Aku tidak dapat pengganti yang lebih baik daripada dia...! Dia telah memperkuat hatiku saat aku merasa patah arang, dia menaruh kepercayaan kepadaku ketika orang-orang lain mendustaiku. Dia membantuku setulus hati di saat aku terjatuh dan tak ada yang menolongku." Sungguh! Inilah perkataan seorang suami yang telah memiliki istri yang baik yang telah mendampingi hidupnya setulus hatinya, karena Allah.

Diambil dari Novel  berjudul : Aargh!!! Dimana jodohku?! karya : Astrid Tiar

Saya ambil kesimpulan dari tulisan diatas bahwa menjadi seorang istri yang baik adalah istri yang mengerti dan bisa mengimbangi kelebihan dan kekurangan suami. Wanita tercipta dari tulang rusuk pria, untuk menjadi pendampingnya. Mendampingi dalam segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sang suami. InsyaAllah jika seorang istri bisa mengimbangi kelebihan dan kekurangan seorang suami, maka suami akan merasa nyaman berada disamping sang istri. Dan InsyaAllah jika sang istri lebih dulu meninggalkan suami, ketika ada seseorang yang berbicara hal yang tidak baik mengenai sang istri, maka sang suami akan berkata : "Tidak, Demi Allah! Aku tidak dapat pengganti yang lebih baik daripada dia...!" 

*Dan disini, saya termangu....... 

“Tulisan ini diikutkan Giveaway Istri yang Baik”