Hari Kamis tanggal 25 Desember, Fayda terbang ke Semarang lalu lanjut ke Yogyakarta bersama dengan tante-tantenya (adik ipar saya), Bude-nya (kakak ipar saya) dan Mbah Uti-nya (ibu mertua saya). Farras tidak ikut, karena sebelumnya Farras sudah diajak liburan ke Thailand, jadi ceritanya gantian gitu :)
Selepas Fayda dan rombongan pergi, dengan tiba-tiba suami saya mengajak ke Anyer dengan bersepeda motor, ngebolang ceritanya, tapi ngebolang yang tanggung hehe.... Maka berangkatlah kami, saya, suami saya dan Farras menuju Anyer dengan mengendarai sepeda motor. Perjalanan dari Serang ke Anyer memakan waktu sekitar 1 setengah jam - 2 jam, kira-kira 40 km - 45 km. Perjalanan nyantai, tanpa ngebut, karena ngebut, tak ada dalam kamus suami saya :)
Sekitar jam 14.30 kami berangkat dari rumah. Memasuki wilayah Cilegon, terdengar suara adzan. Begitu suami saya menemukan Masjid Agung Cilegon, suami saya menepi sebentar, masuk ke dalam masjid, untuk menunaikan kewajiban kami terlebih dahulu, yaitu sholat Ashar. Masjid yang lumayan bagus dan besar, hanya saja tidak sebagus dan sebesar Masjid Agung Serang hehehe... Baru pertama kali ini saya masuk ke Masjid Agung Cilegon, sempat bingung mencari tempat wudhu wanita, dan akhirnya ketemu :) Ternyata tempat wudhu nya ada di bawah, posisi tempat wudhu yang sama dengan Masjid Agung Serang.
Sekitar jam 14.30 kami berangkat dari rumah. Memasuki wilayah Cilegon, terdengar suara adzan. Begitu suami saya menemukan Masjid Agung Cilegon, suami saya menepi sebentar, masuk ke dalam masjid, untuk menunaikan kewajiban kami terlebih dahulu, yaitu sholat Ashar. Masjid yang lumayan bagus dan besar, hanya saja tidak sebagus dan sebesar Masjid Agung Serang hehehe... Baru pertama kali ini saya masuk ke Masjid Agung Cilegon, sempat bingung mencari tempat wudhu wanita, dan akhirnya ketemu :) Ternyata tempat wudhu nya ada di bawah, posisi tempat wudhu yang sama dengan Masjid Agung Serang.
Setelah selesai sholat Ashar, kami melanjutkan perjalanan yang masih jauh. Memasuki wilayah Anyer, debu dan asap mulai terasa. Anyer memang daerah industri, banyak sekali pabrik-pabrik besar yang berada di Anyer, sehingga jalanan yang berdebu dan berasap sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat yang melewatinya. Belum lagi dengan truk-truk besar yang wara-wiri di jalanan menuju pantai Anyer ini. Sempat ngeri dan deg-degan berhadapan dengan truk-truk besar tersebut. Membaca doa sepanjang jalan, adalah salah satu hal yang bisa meredakan ketegangan.
Setelah ketegangan terlewati, mulailah pantai-pantai di pinggir-pinggir jalan terlihat. Walaupun banyak juga pantai-pantai yang terhalang oleh megahnya hotel-hotel yang berdiri di sepanjang jalan tersebut. Kalau menurut saya, ini adalah konsep yang salah dari Pemerintah Daerah saat itu. Memberikan izin para pemilik hotel untuk mendirikan bangunannya tepat di bibir pantai, sehingga jika masyarakat ingin menikmati pantai, sebagai tempat kesehariannya, agak susah, karena terhalang bangunan hotel. Sepertinya masyarakat di sekitar pantai, kurang diberdayakan.
Ketika melewati mercusuar Anyer, tadinya saya tergiur untuk mampir, tapi mungkin lain kali saja lah.... InsyaAllah bisa mengunjungi mercusuar tersebut dan menaikinya, melihat ke dalamnya :)
Ketika melewati mercusuar Anyer, tadinya saya tergiur untuk mampir, tapi mungkin lain kali saja lah.... InsyaAllah bisa mengunjungi mercusuar tersebut dan menaikinya, melihat ke dalamnya :)
Suami bertanya pada Farras, "Mau di pantai yang mana berenangnya Kak?" Farras menajwab : "Di pantai dekat rumah Nek Indri aja.... Farras mau berenang sama Tante Vina" Nek Indri adalah nenek (tidak langsung) Farras. Dia adalah bibi saya. Selisih usianya dengan saya hanya terpaut sekitar 5 tahunan, dan Vina adalah anaknya Bi Indri, jadi anaknya Bi Indri dan Farras usianya tidak terlalu jauh. Dan bibi saya tinggalnya di daerah Anyer. Akhirnya kami menuju rumah Bi Indri untuk menjemput Vina agar bisa berenang dengan Farras. Sampai di rumah Bi Indri, sekitar jam 16.30 WIB. Ngaso sebentar, dan kami menuju pantai sekitar jam 16.50 WIB. Pantai yang landai dengan pasir yang bagus, tak ada karang, kami jumpai tak jauh dari rumah Bi Indri. Sebetulnya pantainya sudah tertutup oleh hotel-hotel yang ada di sekitar situ, hanya saja, mungkin kesepakatan antara pihak hotel dan masyarakat sekitar, maka kami bisa masuk ke pantainya melewati gang kecil, yang sepertinya memang sudah disediakan oleh pemilik hotel, agar masyarakat sekitarnya bisa menikmati pantai, tanpa harus melewati/masuk lewat hotel. Pihak hotel pun pastinya tidak mau dong ya, hotelnya menjadi jalur keluar masuk masyarakat luar yang tidak hendak menginap di hotelnya hanya ingin sekedar berenang di pantai.
Hari libur, pantai ramai sekali. Banyak yang berenang, sekedar duduk-duduk di pinggir pantai dengan menggelar tikar, foto-foto, dll. Pedagang pun banyak yang wara-wiri maupun yang bertenda di sini, menjajakan dagangannya. Pedagang minuman, pedagang bakso, pedagang pakaian pantai, pedagang ikan asin, pedagang ikan-ikan laut segar, pedagang emping dll. Ada juga yang menawarkan jasa pijat. Ibu-ibu yang tinggal di daerah situ, yang menawarkan jasa pijat untuk sekedar melepas lelah para pengujung setelah perjalanan. Tanpa tedeng aling-aling, Farras langsung menuju laut untuk berenang, terlihat sekali wajah Farras yang kesenangan, bermain air laut bersama tantenya. Sementara Farras berenang, saya hanya duduk-duduk melihat-lihat pemandangan yang indah :)
Lorong yang ada pada foto adalah gang kecil dari jalan menuju pantai. Di kanan kirinya adalah hotel.
Farras berenang di pantai ini tak lama. Menjelang Maghrib, ada peringatan untuk para pengunjung agar naik ke atas, tak lagi berada di laut. Dan Farras pun ikut naik, mandi dan bersih-bersih di rumah Bi indri. Sholat Maghrib, makan malam lalu pulang kembali ke Serang. Sekitar jam 18.45 WIB kami pulang ke rumah, ke Serang. Perjalanan singkat ke pantai Anyer. Hanya sejenak di pantai Anyer :)
Lorong yang ada pada foto adalah gang kecil dari jalan menuju pantai. Di kanan kirinya adalah hotel.
Farras berenang di pantai ini tak lama. Menjelang Maghrib, ada peringatan untuk para pengunjung agar naik ke atas, tak lagi berada di laut. Dan Farras pun ikut naik, mandi dan bersih-bersih di rumah Bi indri. Sholat Maghrib, makan malam lalu pulang kembali ke Serang. Sekitar jam 18.45 WIB kami pulang ke rumah, ke Serang. Perjalanan singkat ke pantai Anyer. Hanya sejenak di pantai Anyer :)
Dan ini adalah foto (amatiran) matahari sebelum terbenam :)
Wah, lumayan dekat ya Mak dari rumah ke pantai Anyer.. lumayan buat refreshing, sekaligus silaturahmi ke rumah saudara :)
ReplyDeleteiya deket banget kok Mak, juga ada jln alternatif selain lewat kota, jalannya lebih sejuk dan berbukit. Biasanya jalan ini sering dilalui saat musim2 liburan terutama menjelang tahun baru, untuk menghindari kemacetan.
Deleteaku belum pernah ke anyer mbak, pengen juga bisa nyampek kesana
ReplyDeleteayo mak Dwi, ke Anyer... banyak pantai yg bisa jadi pilihan :)
DeleteWah ternyata di Serang ya, tetanggaan dong kita ya. Saya di cilegon kalo liburan, di rumah eyang. hihihihi... Anyer kalo liburan emang rame banget. Btw maap ya komennya ga nyambung. :D
ReplyDeleteaih... tetangga sebelah ternyata :) iya liburan sekolah, liburan tahun baru selalu ramai dan macet hehe
Deletelama gak ke anyer nih aku mbak, Alvin juga belum pernah ke pantai sekalipun :) met liburan ya
ReplyDeleteayo mak ke Anyer lagi :) Pascal n Alvin pasti senang. Selamat liburan juga :)
Deletesaat ini jalanan lagi macet mbak, ntar aja kali ya ke anyarnya.hehe..!!
Deletekalo pas hari libur memang macet mba... :)
Deleteaku belum pernah ke anyer mbak,seru ya...
ReplyDeleteseru mak Hana :)
DeletePerjalanan serunya berapa kilo meter tuh totalnya Mak? Pulangnya pegal2 tapi pastinya senang ya :))
ReplyDeleteAih itu lagunya ... lagu lama banget :))
total PP sekitar 90 km mak.... yg panas adalah pantatnya *maaf* mak hehehe...
ReplyDeleteiya mak lagu jadul tapi masih enak banget, lagu tahun 90-an :D
Wah romantis sekali sampai ada lagunya dari SHeilla Madjid
ReplyDeleteHiehiehiheiee
hehehe.... lagu nostalgia pak Asep :)
DeleteBaru inget, kami sekeluarga dah lama ga ke Anyer. Sekitar 5 tahun yang lalu. Postingan ini bikin kangen. :)
ReplyDeleteayo mba ke Anyer lagi, utk melepas kangen hehe
DeleteSeru juga ke pantai kalau musim liburan ini.. Tapi kalo pas hujan itu yang repot
ReplyDeleteseru dan tentunya ramai. Bulan2 ini memang sedang musim hujan
DeleteSaya pernah ke Pantai Anyer waktu family gathering tempat kerja yg lama, tapi tinggal di hotel. Memang betul, hotel2nya pinggir pantai banget, saya bahkan tak tahu di mana gang yg buat masyarakat umum itu (maklum, segalanya udh tahu beres).
ReplyDeleteDan yang paling ngeri & miris sewaktu perjalan menuju sana, ngeri lihat asap debu sebegitunya sepanjang jalan... *Ga bs bayangin gmn penduduk setempat bs tinggal di daerah kyk gt... Pengendara motor aja pada pake sarung kayak ninja. Debunya parah bgt... :(
tdak semua hotel memberikan jln utk masyarakat yg hendak ke pantai, hanya beberapa saja. menuju pantai anyer memang debu dan asap, tapi begitu masuk daerah pantainya, sudah tdk ada lagi debu
DeleteAku juga kurang suka mak kalau pantai, danau, atau waduk yang pinggirannya dipageri rapat sama hotel, warung atau rumah makan. jd ga bebas menikmati view nya
ReplyDeleteiya mba kesannya egois banget ya.... berbeda dgn pantai pangandaran
DeleteWah, di pantainya cuma sebentar ya mbak :p
ReplyDeleteEnaknya pakai mobil ya mak, kalau ke Anyer, supaya gak kena debu di jalannya..
iya mba hanya sebentar, utk menepati janji Farras. Memang lebih enak naik mobil mba, cuma kami pengen ngebolang aja :)
Deletebaca artikel kakak jadi inget temanku yg tinggal di sana, hhe..
ReplyDeleteTahun 2013 kemarin aku & keluarga sempat mau ke pantai Anyer, tapi gatau kenapa batal dan jadinya ke pantai Carita..
tahun ini dijadiin dong hehe
DeletePengen ke Anyer .. tapi kalau musim liburan memang ramai ya ..
ReplyDeleteiya teh, kalo musim liburan ramai dan macet :)
DeleteAku belum pernah ke pantai Anyer.
ReplyDeleteKalau dilihat foto jalan akses masuk kepantainya emang sepertinya ada salah konsep tempat ini.
Masa jalan masuknya sempit gitu kan. Sayang sekali.
iya.... tapi ada juga pantai yg memang disediakan utk umum, maksudnya bukan hanya utk pengunjung hotel saja
DeleteKirain Jogja-Anyer heheee.... Barusan baca postingan Noe ttg Anyer juga, jadi pengin kesana. Thanks infonya :)
ReplyDeletehehehe.... kejauhan kalo naik motor Jogya - Anyer mah mba... :)
DeletePengen liburan ke pantai nich mbak. Tapi daerah kami lagi musim hujan nih. Salam kenal ya mbak susan, sukses buat mbak.
ReplyDeleteSalam kenal kembali, terima kasih :)
Deletehampir tiap tahun kami ke anyer.. t4 favorit kami utk liburan singkat.
ReplyDeletePernah jg naek mercusuarnya.. seru loh.. walopun ngos2an.. hehe
Libur telah tiba...libur telah tiba....asyiknya jalan2 sama keluarga ya mak...:)
ReplyDeletewah deket ya Mak ke Pantai anyer....asik ya liburannya rame2
ReplyDeleteMusim Liburan kaya gini, emang sayang kalo di manfaatin atau di isi rekreasi bersama keluarga ya :)
ReplyDeleteAnyer yang ngangeni...liburan sejenak bersama keluarga meski tidak lengkap tetap menggembirakan ya Jeng.
ReplyDeleteSalam
musim liburan panjang ini dimanapun tempat wisata pasti dipenuhi para pengunjung,mungkin di Indonesia yang nggak rekreasi hanya saya sendiri ,karena masih tetap kerja alias belum liburan huhuhuhu,,,sedih dech
ReplyDeleteAnyer.... pengeeeennn...
ReplyDelete