Ini adalah pengalaman saya dalam melatih anak-anak saya, Farras dan Fayda agar lancar berbicara, dan mampu menyerap bahkan menambah kosakatanya. Walaupun setiap fase perkembangan anak berbeda-beda, namun tak ada salahnya jika kita sebagai orang tua tetap melatih anak-anak untuk bisa lancar dalam berbicara. Dan memang betul, tahap belajar berbicara anak pun berbeda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Namun sekali lagi, tetaplah latih anak agar anak bisa lancar berbicara. Kita akan senang melihat dan mendengar kelucuan-kelucuan anak-anak di saat mereka sedang belajar berbicara.
Sejak anak-anak saya dalam kandungan, saya selalu berbicara pada mereka, sambil mengelus perut. Apapun yang saya lakukan, saya selalu berbicara pada bayi dalam kandungan saya, seolah-olah saya sedang berkomunikasi dengannya. Contohnya, setiap kali saya berada di dalam kamar mandi, saya selalu mengatakan 'ini suara air Dek....' pada kandungan saya, karena memang keran air tidak saya matikan, sehingga jika saya mandi selalu ada suara air keluar dari keran. Namun begitu, sekarang ini, anak-anak saya malah tidak suka sama suara air dari keran. Jika mereka ada di dalam kamar mandi, keran air harus selalu dimatikan. Berisik katanya hehehe.....
Begitu anak saya lahir, saya memperkenalkan saya pada anak saya dengan berkata, 'ini ibu sayang....' sambil memeluknya. Juga ketika pulang dari Rumah Bersalin, saya katakan pada anak saya, 'kita sudah berada di rumah Nak...' Begitu seterusnya, seolah-olah saya memperkenalkan semuanya pada anak saya.
Berkomunikasi dengan anak, walaupun anak tak mengerti, tetap saya lakukan. Saya terus berbicara, bahkan bernyanyi dan bershalawat. Saya memang sudah lupa kapan pertama kali anak-anak saya bisa berbicara. Tapi anak-anak saya memang termasuk anak yang cepat lancar berbicara. Anak-anak saya tidak mengenal kecadelan dalam berbicara atau kendala apapun dalam berbicara. Alhamdulillah. Ternyata kecerewetan saya dalam mengajak anak mengobrol, berhasil hehehe.... Tak apa cerewet dalam memperkenalkan kosakata baru pada anak, anak pasti menyerap :)
Biarkan anak mengenal teman-teman sebayanya, tentunya ditemani kita sebagai orangtuanya ya... Bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan, mendengar segala macam suara, percakapan, adalah pengalaman baru bagi anak. Memperkenalkan anak dengan berbagai macam benda yang ditemuinya, akan mengobati rasa ingin tahu anak.
Sebelum tidur, saya suka membiasakan membacakan buku cerita pada anak-anak saya, berharap kosakata anak-anak akan bertambah. Satu keyakinan saya, bahwa otak anak adalah seperti spons yang menyerap banyak apapun yang didengar dan dilihatnya. Sehingga saya selalu berbicara apapun kepada anak-anak saya, sebanyak-banyaknya.
Infonya bermamfaat kren...salam blogwalking
ReplyDeleteBetul itu mbak... biasanya kalo anak cerewet *dan itu bagus* ibu nya pasti cerewet juga...
ReplyDeleteIMO, cerewet = cerdas :)
Btw...kadar "cerewet" anak cow + cew nya....dengan treatment yang sama....hasilnya sama pa beda mbak?
ReplyDeletekalau anak saya, anak cew saya lebih banyak kosakata yg diserap mba....
DeleteSanti, koq sama ya, Bunda juga dulu ketika hamil selalu mengajak bicara si jabang bayi dalam kandungan, sejak kandungan kecil sampai besar. Bunda pun selalu memperdengarkan musik pada so kabamg bayi, karena itu semua anak Bunda menyukai musik semuanya. Kini, ketika ada cucu, sebelum tidur selalu ngajak ngobrol cucu tentang pelajaran di sekolah. Itulah salah satu cara berakrab ria dengan cucu.
ReplyDeleteketika anak masih kecil, kalau gak salah justru masanya dia menyerap banyak kosa kata. Jadi, memang sebaiknya dimanfaatkan :)
ReplyDeleteSaya setuju dengan Mak Keke Naima di atas. Bahkan "kosa kata" yang dipakai anak anak suka sama persis yang dipakai orang tuanya. Seperti "jokowi". Nama presiden RI sekarang. Anak perempuan saya yang usia 4 tahun sudah fasi menyebut JOKOWI. Hahhahaha. Anak memang fotokopi orang tuanya
ReplyDeletemakasih mbak sharingnya,buat bekal nanti kalo saya dianugerahi anak hehe..
ReplyDeletesering banget lihat ibu2 yang ngobrol asik sama bayinya,meskipun baru bisa owek owek tapi sudah dilatih komunikasi dengan baik ya^^
Betul banget mak, memang ortu harus cerewet kalo mau anaknya jago ngomong :D
ReplyDeletesama persis mbak. saya juga selalu mengajak navaro ngobrol sejak dalam kandungan. alhamdulillah navaro tergolong yang cepat lancar bicaranya dan tanpa cadel :)
ReplyDeleteSemoga aku bener-bener gak lupa buat mempraktekkan ini kalo udah jadi ibu :"3
ReplyDeleteseneng banget ya punya mama cerewet itu.. kalo jauh, bikin kangeen :)
ReplyDeletemereka cerewet karena mau ajarin kita, sayang sama kitaa :)
makasih postingannya mba, bermanfaat pisan :*
ReplyDeleteKalo dolan, kdg dpt kosakata aneh2 mbak
ReplyDeleteaku cerewet gak ya :)
ReplyDeletembak, aku juga sama tetapi memang anak-anak berbeda satu sama lain. dan hasilnya juga berbeda walau didikan ibu yang sama. Aku untungnya ibu yang cerewet sehingga doyan bercerita apa saja pada anak-anak, tapi yang perempuanlah yang meniruku banyak omong sedangkan yg laki2 cenderung pendiam
ReplyDeleteasiikkk.. kayaknya aku bakal sering berkunjung kesini khususon tentang parenting hiihhi
ReplyDeleteAku jg trmasuk yg cerewet sejak aisyah dlm kandungan mba..hasilnya alhamdulillah..tengkyu sharingnya mba..
ReplyDeleteSiip, infonya bermanfaat banget
ReplyDeletekayaknya ibu yang banyak ngobrol sama anaknya, si anaknya jadi banyak ngomong juga ya...
ReplyDeleteIya bener...ortu pendiam biasanya anaknya telat bicara
ReplyDeletesuka banget sama rambutnya Fayda yang bergelombang
ReplyDeletecantik!