Dendeng Daging Sapi Serang

Dendeng adalah daging yang dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam, asin atau manis dengan dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur. Hasilnya adalah daging yang asin dan setengah manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Dendeng adalah contoh makanan yang diawetkan. (sumber : wikipedia)

Menjelang bulan Ramadhan seperti sekarang ini, dendeng daging sapi sepertinya menjadi incaran untuk santap sahur. Saya pun mengirim dendeng sapi ini ke rumah Mamah saya, karena memang Mamah saya senang pada dendeng sapi. Memang makanan ini sangat enak disantap saat sahur datang. Harga satu kilo dendeng sapi di tempat saya sekarang ini sebesar Rp. 200.000,- 

Dendeng daging sapi di kota Serang yang terkenal berada di daerah Kaujon. Dendeng daging sapi ini sepertinya memang sudah turun temurun. Setiap orang Serang yang mencari dendeng daging sapi pasti larinya ke Kaujon. Padahal penjual dendeng daging sapi sebetulnya bukan hanya di daerah Kaujon, tapi memang dendeng daging sapi di Kaujon ini sudah terkenal. Di dekat rumah ibu mertua sayapun ada penjual dendeng daging sapi yang sudah lama. Lokasinya lebih terjangkau dibanding penjual dendeng daging sapi yang berada di Kaujon, yang ini berada di pinggir jalan. Jika ada yang ingin mencari daging dendeng sapi dari luar kota, lebih mudah mencarinya karena lokasinya berada di tengah kota. Berbeda denga penjual dendeng daging sapi yang berada di Kaujon, letaknya agak terpencil, harus melewati jalan-jalan yang tidak lebar.

Ketika saya mau membeli dendeng daging sapi yang berada di Kaujon, terlihat hamparan terpal di atas meja. Begitu saya masuk, saya sempat bertanya-tanya, dendengnya disimpan dimana ya? kok tidak terlihat. Begitu penjual dendeng keluar, dia membuka terpal yang berada di atas meja. Seketika mata saya terbelalak, banyak amaaat.... ternyata dendengnya ada di sini toh.... sayangnya saya tidak memotonya :( Biasanya jika saya lewat tempat dendeng ini, banyak dendeng yang sedang dijemur, tapi ketika saya mau membeli, tak ada dendeng yang sedang dijemur. Konon dendeng daging sapi Kaujon ini sudah banyak yang membawanya ke luar negeri. Selain dendeng daging sapi, ada juga dendeng paru dan dendeng ikan. Usaha turun temurun yang berkembang dengan sangat baik. 

Menurut ibu mertua saya, jika ingin menggoreng dendeng daging sapi, untuk mengetahui dendeng tersebut sudah matang atau belum, karena memang agak sulit ya mengetahui dendeng itu sudah matang atau belum dikarenakan warnanya yang cokelat agak kehitaman, maka menggoreng dendeng harus bareng dengan bawang merah. Jadi ketika bawang merah matang, itu tandanya dendeng juga sudah matang.

Selama ini saya mengonsumsi dendeng daging sapi tanpa ada variasi apa-apa. Hanya digoreng tok doang. Ternyata dendeng daging sapi juga enak jika di balado, bumbu cabe hjau, atau mungkin ditumis dan dibuat variasi lainnya.

sumber : http://santhiserad.com/2013/08/menjelajah-makanan-dan-kudapan-khas-serang/

dendeng ikan

Berhubung saya lupa untuk moto-moto lokasi dendeng Kaujon, fotonya saya ambil dari tempat lain dengan mencantumkan sumber. Foto no 1 adalah tempat dimana saya membeli dendeng, dan dendeng yang terhampar banyak itu, saat saya datang ditutup dengan menggunakan terpal. Gimana, tergiurkah dengan dendeng di atas untuk disantap saat sahur tiba? :D