Musim hujan sudah tiba. Bagi sebagian orang, menyiapkan segala sesuatu akan kedatangan musim hujan sudah menjadi kebiasaan, seperti menyiapkan jas hujan, payung atau bahkan memperbaiki kondisi rumah seperti memperbaiki genting rumah yang pecah dan melorot, dan membersihkan selokan rumah supaya tidak ada sumbatan pada selokan yang akan menyebabkan terjadinya genangan air atau bahkan banjir. Menjaga kebersihan tentunya bukan hanya pada musin penghujan seperti sekarang ini, tapi alangkah baiknya jika di musim hujan, menjaga kebersihan lebih ditingkatkan, dan tak ada salahnya pula, jika kita memiliki peralatan kebersihan lebih lengkap di saat musim hujan ini.
Mempersiapkan peralatan kebersihan ini bertujuan untuk mecegah datangnya segala macam penyakit di musim hujan. Ada beberapa penyakit yang harus kita waspadai ketika musim hujan datang, seperti :
1. Diare
2. Leptospirosis
3. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
4. Penyakit kulit
5. Flu
6. Tifus
7. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Postingan tentang demam berdarah dengue ini saya hadirkan sekedar mengingatkan kembali pengetahuan yang sudah umum dan tentunya kita disini sudah banyak yang mengetahuinya, dimana penyakit ini bisa menyerang pada saat musim hujan seperti sekarang ini.
Demam berdarah dengue, termasuk penyakit yang membahayakan dan mematikan. Pastinya kita sudah banyak mendengar korban yang meninggal akibat penyakit demam berdarah dengue ini. Tetangga sayapun pernah kehilangan anaknya akibat serangan demam berdarah dengue. Untuk itu, kita diharuskan waspada terhadap ciri-ciri akan penyakit ini. Menurut literatur yang pernah saya baca, demam berdarah dengue di Indonesia pertama kali disinyalir dari Surabaya tahun 1968, kemudian berturut-turut menyebar ke kota-kota yang lain yang ada di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta, Sumatera, Sulawesi, Bali, Kalimantan, dan pada tahun 1994 menyebar ke seluruh propinsi yang ada di Indonesia. Kebanyakan penderita demam berdarah dengue adalah anak usia 5-15 tahun, lalu terjadi peningkatan pada usia diatas 15 tahun, namun pada usia di bawah 5 tahun lebih jarang terkena.
Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sebelumnya menggigit dan mengisap darah penderita demam berdarah dengue. Nyamuk ini memiliki ukuran yang kecil dan memiliki bintik putih perak. Nyamuk Aedes Aegypti hidup dan berkembang biak di tempat penampungan air bersih seperti bak mandi, WC, air tempayan, talang air, lubang pohon, kaleng, botol, vas bunga, ban bekas, dll. Kalau di dalam rumah, nyamuk ini senang bersembunyi di benda-benda yang tergantung seperti gordyn, baju/pakaian, di kamar yang gelap dan lembab.
Mengingat penyakit demam berdarah dengue ini sangat membahayakan dan mengancam nyawa kita, alangkah baiknya jika pada musim hujan ini, kita membersihkan segala macam tempat dimana nyamuk ini bersarang dan berkembang biak. Pencegahan tentunya akan lebih baik bukan? Tentunya kita semua ingat akan gerakan 3M yaitu menguras, mengubur dan menutup.
- Menguras, yaitu menguras bak mandi, vas dan tempat penampungan air minimal 1 minggu sekali. Menabur bubuk abete atau altosid pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dikuras.
- Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air dll.
- Mengubur, yaitu mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air, seperti kaleng dll.
Selain pencegahan dengan gerakan 3M tersebut, pencegahan akan nyamuk penyebab demam berdarah dengue ini bisa juga dengan melakukan :
- menggunakan insektisida bentuk spray (obat nyamuk semprot)
- Kamar/ruangan jangan gelap dan lembab.
- Jangan menggantungkan baju/pakaian di kamar/ruangan
- Melakukan fogging (pengasapan) dalam rumah dan luar rumah
- Memasang kawat/kasa nyamuk di rumah
- Demam mendadak tinggi terus menerus selama 2-7 hari. Ini harus diwaspadai ya? Kadang kala kita tidak menyadari akan hal ini. Demam yang biasanya timbul sering dianggap remeh. Kadang kita menganggap demam yang diderita hanya demam biasa saja.
- Sering disertai nyeri kepala, mual, muntah, nyeri perut, nyeri otot, kadang-kadang disertai batuk/pilek, atau diare.
- Muncul bintik-bintik merah yang tidak hilang bila ditekan.
- Terkadang disertai mimisan, perdarahan gusi, berak darah.
- Hati membesar.
- Jika sudah berat, akan menimbulkan syok dimana nadi lemah dan tekanan darah sangat rendah sampai tidak terukur.
Tentunya kita semua mengharapkan selalu diberi kesehatan, tapi alangkah baiknya kita selalu waspada dan mencegah segala macam kemungkinan penyakit yang datang.
Lebih baik mencegah daripada mengobati :)
Kampanye pencegahan DBD ini udah sering kita dengar/lihat sejak jaman dulu. Tapi tetep aja sering lupa/dilupakan. Jadi hrs diingatkan terus. Makasih mbak.
ReplyDeletekadang ruamh kiat bersih ruamh orang lain gak jadi kadang nyamuk juga bisa singgah di tempat kita. Menyadarkan banyak orang memang suit
ReplyDeleteKadang kita terkena di tempat lain, bukan di rumah tapi di sekolah, kantor atau saat berkegiatan di luar. Kalau sudah musim hujan begini memang harus waspada ya
ReplyDeletewah iya ya, udah mausim hujan nih sekarang, kalo pake obat nyamuk semprot kadang nyamuknya masih ada aja
ReplyDeletekudu jaga kebersihan dan kesehatan selalu
ReplyDeleteMudah-mudahan sehat-sehat aja semua ya... memang lagi musim DBD nih
ReplyDeletetetanggaku ada yang anaknya meninggal tahun ini, sedihnya bikin dia jadi pindah rumah. hiks. mungkin saking ga mau inget kejadian itu lagi :')
ReplyDeleteiya nih udah musim hujan. resiko tersebarnya DBD lebih besar. makasih sudah mengingatkan ya mbak.
ReplyDeletesiap2 bersih2 rumah dan lingkungan. Pengalaman tinggal d Jakarta, nyamuknya bujugbuneng buanyaaknya, ampe slrh tubuh penuh bentol2 gigitan nyamuk. Tidak semua tempat memang.
ReplyDeleteAda penyemprotan serentak oleh petugas.
Ada juga yg dateng (pribadi) ke rumah menawarkan jasa semprot nyamuk, nah yg ini perlu waspada, hati2 n teliti.
Terimakasih pengingatnya mbak. Smoga kita semua sehat tdk terserang DBD.
Jangan nunggu ada korban baru bertindak ya mba.. siipp, makasih yaaa :)
ReplyDeleteYuuuuk, jaga kebersihan secara rutin. Semoga kita sehat selalu ya, Mbak.
ReplyDeleteSerem ya DBD itu... belum pernah dan jangan sampai :(
ReplyDeletesmoga kita smua terhindar dr penyakit ini yah...
ReplyDeleteEmbeerrr mak, harus lebih waspada dan protektif lagi, terutama ke anak2 kita
ReplyDeletebukanbocahbiasa(dot)com
musim ujan gini rawan sih nyamuk dbd..makasi mb jadi tergerak untuk bersih bersih setelah baca ini
ReplyDeleteTahun kemarin kejadian di sepupu saya, Mbak. 4 bersaudara, 3 kena DBD. Jadi yang satu yang belum kena dititipin ke saudara yang lain biar ga kena.
ReplyDelete