Santi Dewi: Buku dan Anak

Sewaktu ada audisi di komunitas Be A Writer (BAW) menulis cerpen anak misteri, saya sebenarnya ingin sekali ikut brepartisipasi. Tapi sayang, sampai DL, saya belum menemukan ide sehingga saya tidak bisa menuangkannya dalam bentuk tulisan. Akhirnya kesempatan tersebut terlewatkan oleh saya, padahal kesempatan bagus banget buat saya yang ingin memiliki buku fiksi.

Dan ketika kumpulan cerita anak misteri itu sudah terbit, saya ikut senang. Judul buku kumpulan cerpen anak misteri ini adalah Jejak Kaki Misterius. Dari judul bukunya saja, sudah mengena, bahwa buku ini adalah buku cerita anak misteri. Jejak Kaki Misterius ini karya Riawani Elyta. Ada 15 orag kontributor dalam kumpulan cerpen anak misteri ini, yaitu :

Jejak Kaki Misterius - Riawani Elyta (FB : Riawani Elyta ; twitter : @RiawaniElyta ; IG : riawani_elyta)
Buku Pintar Yang Hilang – Kayla Mubara (FB : Kayla Mubara ; twitter : @Kmubarokah)
Kebun Misterius – Pujia Ahmad (FB : Pujia Ahmad ; twitter : @pujiaachmad)
Ketika Ban Sepeda Rasad Pecah – Dian Onasis (FB : Dian Onasis ; twitter : @dianonasis)
Lukisan Yang Menghilang – Diannur Fajria (FB : Fajriatun Nur ; twitter : @fajriatunNur1)
Misteri Gigi Palsu – Afin Yulia (FB : Afin Yulia ; twitter : @afinyulia)
Misteri Foto Rumah Kosong – Anik Nuraeni (FB : Anik Nuraeni ; twitter : @anik_nuraeni ; IG anikkeenola)
Misteri Kotoran Kelas – Yurie Zhafiera (FB : Zakiyah Yurie Zhafiera ; twitter : @zha_yurie ; IG yuriezhafiera)
Misteri Matinya Ikan di Kolam Nino – Pujia Ahmad
Misteri Pecahan Kaca – Hairi Yanti (FB : Hairi Yanti ; twitter : @yant165)
Pencuri Berlonceng – Erlita Pratiwi (FB : Erlita Pratiwi ; twitter : @takosoulmate ; IG: erlitap_)
Pencuri Uang Palsu – Ilham Fauzi (FB : Ilham Fauzi ; twitter : @fauziilham28)
Pengendara Perahu Asing – Binta al Mamba (FB : Binta al Mamba ; twitter : @bintaalmamba)
Peta Ingatan Ule – Wawat Smart (FB : Wawat Smart ; twitter : @wawatfemale ; IG : wawat smart)
Pohon Ara Keramat – Vanda Arie (FB : Vanda Nur Arieyani ; twitter : @VandaArie)

Dari 15 judul cerita di atas, saya paling tertarik untuk membaca cernak dengan judul Jejak Kaki Misterius, Pencuri Berlonceng dan Pencuri Uang Palsu. Kenapa 3 judul cernak tersebut?

Saya tertarik membaca Jejak Kaki Misterius karena sesuai dengan judul bukunya juga karena cernak tersebut karya Riawani Elyta, penasaran aja gitu bagaimana isi ceritanya :)
Pencuri Berlonceng. Kenapa pencuri malah berlonceng? Harusnya kan, pencuri bersenjata atau pencuri bersenapan :) Kalau pencuri berlonceng kan malah berisik, nanti ketika mencuri loncengnya berbunyi terus, lalu bagaimana pencuri itu bisa mencuri, kalau berisik? :)
Pencuri Uang Palsu. Uang palsu dicuri, naas dong ya? hehe... Mungkin maksud hati ingin mencuri, malah mencuri uang palsu, tertipu dong... :)

Sementara kriteria buku yang baik buat anak menurut saya :

Kualitas kertas dan jilid harus baik, jangan menggunakan kertas buram yang mudah sobek, dan jilid yang kuat. Tahu sendiri kan, bagaimana anak-anak jika sudah memegang dan membaca buku. Pasti cepat rusak dan sobek.
Warna dan gambar. Anak-anak akan lebih tertarik pada warna dan gambar yang menarik. Warna-warna yang cerah dan gambar yang berwarna pula. Pastinya anak-anak akan betah pada buku yang berwarna dan bergambar menarik. Tapi harap diingat, gambar dalam cerita anak harus sesuai dengan jiwa anak-anak. Ada kesopanan dan kesantunan dan memperkaya visualisasi anak.
Bahasa. Bahasa yang digunakan harus bahasa anak-anak. Tidak menggunakan kosakata yang njelimet, yang membuat anak yang membacanya bingung dan tidak mengerti.
Isi cerita. Isi cerita dari buku anak harus yang memotivasi anak, sehingga imajinasi anak berkembang positif. Tidak mengaandung kata-kata atau kalimat jorok dan kotor. Tidak membosankan namun mengasyikkan dan edukatif.

Buku anak Indonesia sekarang ini semakin beragam, dan saya mengapresiasi akan hal itu. Tapi tetap dalam membuat buku anak harus ada pakem-pakem yang harus diprehatikan oleh para penulis maupun penerbit. Pemerintah pun harus punya pertaturan yang jelas dan tegas mengenai buku-buku anak ini. Jangan sampai anak-anak teracuni oleh buku yang salah, karena tidak adanya aturan-aturan tentang menerbitkan buku-buku anak, seperti yang pernah terjadi disini. Dengan contoh adanya buku anak-anak yang didalamnya mengandung kata-kata yang tidak senonoh seperti kata go**o* dan semacamnya.

Jika saya ingin memberikan buku pada anak-anak, entah itu anak saya sendiri, keponakan atau anak teman, tentu saya harus benar-benar memilihnya. Buku yang mendidik, menambah wawasan anak-anak, menambah imajinasi positif anak dan memotivasi anak, yang akan saya pilih untuk anak-anak.

Anak pertama saya Farras, lebih cenderung menyukai cerita anak detektif atau misteri. Mungkin karena anak laki-laki ya, dan sepertinya jika cerita misteri atau detektif membacanya penuh ketegangan, dan mengungkapkan teka teki, sehingga dia menyukainya. Dan buku kumpulan cerita anak misteri Jejak Kaki Misterius ini cocok untuk Farras :)

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Jejak Kaki Misterius”