Kamera Ponsel & Saya

Tidak bisa dipungkiri, yang namanya ponsel akan memiliki nilai lebih jika memiliki kamera, apalagi kalau kameranya bagus dan hasilnya juga cerah. Karena kamera yang paling simpel dan mudah pemakaiannya yang harus dimiliki adalah kamera ponsel. Hingga saya bisa menyebutnya, ponsel tanpa kamera seperti mati gaya. Ya iyalah... segala segi kehidupan kita sekarang ini tak lepas dari kamera. Medsos yang sekarang berkembang pun yang berbicara pasti hasil dari jepretan kamera. Salah satunya adalah medsos Instagram. Di Instagram, hanya foto/gambarlah yang bicara, dan untuk mengambil foto/gambar tersebut, tentulah harus menggunakan kamera. Dan saya yakin hampir sebagian besar mereka menggunakan kamera  ponsel.

Begitu seringnya kita menggunakan kamera ponsel. Dari mulai bangun tidur, sampai tidur lagi. Dari mulai memoto anak yang masih terlelap lalu upload ke medsos, foto mau berangkat beraktivitas, memoto kejadian-kejadian sepanjang perjalanan, memoto pekerjaan di kantor, foto-foto saat menunggu anak keluar kelas di sekolah anak, meng-upload foto hasil masakan, sampai memoto wajah karena berhasil mencoba suatu merk kosmetik tertentu. Apalagi foto jalan-jalan, ketika kita mengunjungi suatu tempat tertentu. Jadi... begitu dahsyatnya peran kamera dalam ponsel.

Kehidupan saya sendiri pun tak lepas dari yang namanya kamera ponsel. Anak-anak saya pun sudah mulai berfoto selfie, walaupun dalam pengawasan saya. Apalagi saya yang seorang blogger *uhuk*, dimana tentunya kamera ponsel sangat-sangat dibutuhkan. Seperti saya bilang diatas, tanpa kamera ponsel, mati gayalah saya :) Sebuah postingan tanpa ada foto, rasanya seperti makan nasi tanpa sayur, gariing... :) seperti makan nasi hanya dengan kerupuk dan sambel hehe... 

Foto jalan-jalan, foto makanan hasil masak sendiri, foto anak-anak, foto selfie, dll adalah suatu media dimana kita bisa mengenang dan mengingat kembali itu semua.

Tapi, kalau kualitas kamera ponsel tidak bagus dan cerah pun bawaannya bete. Ngejepret berkali-kali, tapi hasilnya jelek, siapa yang tidak akan kesal? Untuk itu memang penting jika kamera ponsel yang kita punya memiliki resolusi tinggi, sehingga hasilnya juga gak malu-maluin. Pernah lho... saya lihat upload-an foto teman saya di facebook yang hasilnya buram dan *maaf* gak bagus. Saya membatin, kok foto blur kayak gini, di upload sih.... 

Ya mungkin memang maksud teman saya untuk disimpan sebagai kenang-kenangan bahwa dia sudah pernah ke tempat dimana dia di foto. Tapi mbok ya, gak usah di setting 'public', cukup 'only me' aja, batin saya masih ngedumel. Ish... suka-suka dia dong yang mau upload. Iya juga sih... hehe... Mungkin saya juga pernah upload foto yang blur hasilnya, tanpa saya sadari :(

Saya tidak ahli dalam memoto, begitu pula kamera ponsel saya tidak terlalu bagus, jadi ya hasilnya... amatir banget. Tapi sepertinyaa ketidakahlian saya dalam mengambil gambar, akan tertutupi dengan sempurna jika kamera ponsel yang saya miliki bagus. Seperti  Zenfone 2 Laser ZE550KL.

Menurut adik ipar saya yang memiliki ponsel ini, kehebatan ponsel ini adalah kameranya yang jernih, cepat jika membuka aplikasi, tidak mudah nge-hang, memorinya pun tinggi. 

Seperti yang saya bilang diatas, segala segi kehidupan saya, tak pernah lepas dari kamera ponsel, lihatlah foto-foto di bawah ini, yang menjelaskan semuanya. Foto-foto narsis, foto anak, foto jalan-jalan dll. Semuanya terekam dalam sebuah gambar yang semua itu berkat kamera ponsel.

foto narsis

foto jalan-jalan

memoto anak

foto lomba makan kerupuk

foto hasil masakan sendiri

Biasanya, kita memoto itu berdasarkan momen. Kalau dulu, sebelum ada ponsel berkamera, sebelum ponsel marak dimana-mana, momen berfoto saya adalah ketika Hari Raya Idul Fitri, ketika saya lulus kuliah, dan ketika saya menikah. Tapi berhubung sekarang saya sudah punya anak, maka kebanyakan foto-foto saya adalah foto momen-momen anak. Momen-momen tersebut adalah :

Momen kelahiran anak

Tak ada kegembiraan yang melebihi kegembiraan ketika kita pertama kali memiliki anak. Kelahiran anak akan menjadi kenangan yang tak terlupakan. Akan lebih bermakna jika kita memiliki dokumentasi ketika anak kita baru lahir. Ini adalah foto saya yang baru tiga hari melahirkan anak pertama saya, Farras.

Momen perkembangan anak

Momen ini nih yang membuat saya selalu tersenyum-senyum sendiri. Alangkah indahnya jika momen perkembangan anak ini saya abadikan lewat foto, dimana ketika saya melihat foto itu kembali saya akan mengingat saat anak-anak saya bisa melakukan sesuatu pertama kalinya. Dan ketika memandang foto tersebut, saya akan berkata : 'The days are long but the years are short'. Momen ini salah satunya ketika Fayda, anak kedua saya ingin membantu saya menjemur pakaian.

Momen kelulusan anak

Seorang ibu akan merasa senang dan bahagia bisa menyaksikan proses kelulusan anaknya. Dan ini adalah foto wisuda Farras ketika lulus sekolah TPA (setingkat Madrasah Diniyah). Saya sebagai ibu merasa lega, bahagia bercampur bangga.

Ternyata, dari sebuah foto, dari sebuah gambar, tersimpan banyak cerita yang nantinya bisa kita kenang dan bisa kita ceritakan kembali kepada siapapun. Tapi kalau kualitas fotonya jelek karena kamera ponselnya tidak fokus, momen keindahan itu akan tidak sempurna. Semoga saja ponsel Zenfone 2 Laser ZE550KL bisa segera ada di tangan saya, sehingga saya bisa leluasa jeprat jepret tanpa harus bete karena fotonya yang tidak fokus dan tidak jernih.

'Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com'.