Supaya Anak Siap Masuk Sekolah. Sebetulnya ini termasuk late post ya, karena ajaran baru sudah dimulai sejak bulan Juli lalu. Tapi berhubung sudah ada di draft, dan mungkin saja bermanfaat, jadi ya sudah saya publish aja deh... :)
Untuk masuk sekolah pertama kali, anak harus dibekali dengan kesiapan-kesiapannya menyambut tempat dan lingkungan baru dimana anak bisa bersosialisasi dan beradaptasi dengan nyaman. Kesiapan mental tersebut diantaranya adalah anak sudah cukup umur dan sekolah tanpa paksaan, juga anak sudah tahu dia akan bersekolah dimana. Kesiapan fisik diantaranya anak dalam keadaan sehat (tidak sakit) ketika hari pertama masuk, berangkat sekolah di hari pertamanya tidak dalam kondisi 'bad mood', dan diantar oleh orang tua. Yang terakhir ini adalah anjuran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dulu, yaitu Pak Anies Baswesdan, dll.
Selain kesiapan mental dan fisik anak ketika hendak masuk sekolah untuk pertama kali, Ada beberapa hal yang menurut saya juga penting. Diantaranya adalah :
1. Menyiapkan segala sesuatu tentang kebutuhan sekolah anak, seperti alat-alat tulis (buku, pensil, penggaris, penghapus, rautan, tas, tempat pensil, tempat minum, tempat bekal makanan, sepatu, kaos kaki dll). Buku pun sudah rapi tersampul dan sudah ada nama si anak. Kalau seragam biasanya dari sekolah ya... Tapi ada juga seragam yang dibeli sendiri, tidak beli di sekolah secara kolektif.
2. Mengenalkan sekolah yang kelak akan menjadi tempat anak belajar dengan cara mengunjungi sekolah anak (dengan anak tentunya), dan mengenalkan tempat-tempat yang memang harus anak ketahui seperti letak kelasnya, letak toiletnya, letak ruang guru, letak kantin atau koperasi dan lain-lain, sehingga ketika anak pertama kali masuk sekolah, tidak bingung lagi, mana kelasnya, atau ketika anak ingin BAK/BAB, anak tidak akan bingung dimana letak toiletnya. Memang sih ada guru yang bisa anak tanya, tapi namanya anak baru pertama kali masuk sekolah, biasanya masih malu-malu dan takut. Pengenalan kondisi sekolah ini menurut saya sangat penting.
3. Mengajarkan anak, jika ada apa-apa atau butuh sesuatu di sekolah, bisa bicara pada gurunya. Jangan takut atau malu untuk bertanya.
4. Mengantarkan pada hari pertama anak masuk sekolah. Bahkan Mendikbud yang dulu, bapak Anies Baswesdan mengeluarkan surat edaran yang berisi bahwa pak Anies mengimbau aparatur sipil daerah untuk mengantarkan anak ke sekolah di hari pertama dan memberikan dispensasi dapat memulai kerja setelah mengantarkan anaknya ke sekolah. Pak Anies juga mengimbau instansi swasta di daerah memberi dispensasi bagi karyawan untuk dapat memulai kerja sesudah mengantarkan anaknya ke sekolah hari pertama. Menurut pak Anies, kampanye ini juga bertujuan meningkatkan kepedulian dan keterlibatan publik dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Saat hari pertama anak saya masuk sekolah, saya pun ikut antusias untuk mengantarkan anak kedua saya, Fayda. Bahkan ayahnya juga ikut mengantarkan. Menemaninya sambil berkenalan dengan teman-teman sekelasnya, juga berkenalan dengan wali kelasnya kelak. Saya pun kenalan dengan orang tua murid yang lain, yang anak-anaknya sekelas dengan Fayda. Kepala sekolahnya pun memperkenalkan dirinya beserta mengenalkan guru-guru yang lain. Saya lihat anak-anak pun terlihat antusias, karena mungkin ini adalah sekolah barunya ditambah diantar dan ditemani orangtua.
Baca juga : Ketika Anak Mogok Sekolah
Di minggu kedua bulan Agustus ini, Fayda sudah 2 bulan menjalani proses belajarnya di sekolah. Alhamdulillah selalu semangat menjalani hari-harinya sebagai seorang murid Sekolah Dasar :) Semoga terus semangat ya Nak... :D
Dan yang paling penting juga mengenalkan hal yang buruk terkait lingkungan sekola mba. mulai dari jajanan sekolah atau apa saja yang berpotensi membahayakan anak hehe
ReplyDeleteiya betul, itu juga :)
Deletejadi enggak sabar nunggu anak besar biar bisa anter anak sekolah jg :D
ReplyDelete:)
DeleteFayda masuk SD ya? sama dengan darojat.
ReplyDeleteiya sih mbak, kadang anak kalo diminta tanya ke guru masih malu. jadinya harus dikenalin ke gurunya trus dibisikin "kalo mau ke toilet bilang sama ustadzah yang itu ya."
iya mba :)
ReplyDeleteYang pasti orang tua ikut deg deg kan saat pertama anak masuk sekolah Mbak Santi. Rasane piye ngono, ada khawatir, ribet dan pastinya rempong di malam dan pagi sebelum berangkat :)
ReplyDeleteiya betul, merasa was2 juga khawatir anak gak betah di sekolahnya
DeleteKalau saya mah khawatir mulu kalau misal ada bully gitu di sekolah. Sekarang kan sering sekalli ada hal-hal semacam itu, jadi gak pernah tenang, kasihan anak2 nanti :-(
ReplyDeleteOh iya, makasih udah share..
itu juga hal yg memang para org tua khawatirkan ya.. sama2 :)
DeleteWaktu anak saya masih TK nggak mau ditinggal mbak Santi, pasti nangis. Tapi alhamdulillah lama-lama berani karena sudah punya teman.
ReplyDeleteBagi saya mengantar anak sekolah itu sesuatu yang mahal karena saya bekerja berangkatnya pagi-pagi, tapi tetap diusahakan :)
Semangat terus ya nak belajarnya. Baca ini jadi ingat anak neh, saya belum bikinin bekal dan nganter anak sekolah, karena tinggal berjauhan.
ReplyDeletesounding & ceritakan hal-hal menyenangkan di sekolah . lebih enak kalau udah ada kakaknya di sana ya mbak
ReplyDeleteKeren Fayda, semangat terus yah :)
ReplyDelete