Ada data yang menyebutkan setidaknya 30 juta penduduk Indonesia masih berpenghasilan rendah. Ada juga data yang menyebutkan bahwa sebanyak 40 persen penduduk Indonesia masih masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Walaupun masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah, tetap sebagai manusia pasti butuh yang namanya tempat tinggal atau rumah. Memangnya kenyamanan hidup hanya boleh dinikmati dan dimiliki oleh kaum berada saja? Pemerintah dan juga Perumnas memperhatikan masalah tentang pemilikan rumah ini. Untuk menjaga daya beli Masyarakat Berpenghasilan Rendah tersebut, pemerintah sudah menyiapkan subsidi untuk Kredit Perumahan Rakyat (KPR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Selisih Suku Bunga (SSB) dan Bantuan Uang Muka (BUM). Dengan ini semua, pemerintah dan perumnas berharap dapat membantu para MBR dalam kepemilikan rumah. Semoga saja mereka tidak mengalami kesulitan dalam memiliki perumahan murah dari perumnas untuk para MBR.
Jadi ingat dulu ketika saya baru menikah dan hendak mengambil rumah melalui KPR. Dan saat saya mengambil rumah pun saya mendapat subsidi, dengan suku bunga yang flat, tidak turun naik akibat inflasi, beruntung sekali :) Saat itu saya belum memiliki pandangan apapun mengenai KPR ini. Ketika suami mengajak saya untuk mengambil rumah di suatu perumahan, saya setuju saja. Kami langsung melihat-lihat lokasi. Dan anehnya saya saat itu langsung bersedia mengambil rumah di perumahan tersebut. Biasanya kan, banyak pasangan yang melihat-lihat banyak perumahan yang akhirnya malah pusing sendiri, ingin mengambil rumah di perumahan yang mana. Saya tidak, begitu kami melihat, saya bersedia, langsung pesan dengan memberikan uang booking, memilih dimana posisi yang enak untuk ditempati. Dari situ, langsung lancar dan mulus tanpa kendala apapun., sampai akhirnya rumah yang diinginkan pun dimiliki. Alhamdulillah. Dan sampai saat ini, saya bersyukur bahwa saya bisa mengambil rumah di perumahan ini dengan posisi rumah yang menurut saya amat nyaman dan aman.
Di kota saya, Serang, sekarang ini banyak sekali perumahan-perumahan yang sudah dibangun maupun sedang dalam tahap pembangunan. Kalau saya sedang jalan-jalan, saya kadang bingung sendiri, ini perumahan kok banyak banget ya, di Serang. Sehingga sekarang ini banyak sekali lahan-lahan yang tadinya perkebunan dan persawahan sudah berdiri beribu-ribu bangunan. Yaah... pembangunan pada suatu kota memang ada sisi negatif dan positifnya. Lahan-lahan yang tadinya hijau, berubah menjadi beton. Tapi kalau enggak begitu, banyak orang yang gak punya rumah dong ya... :) Populasi penduduk sepertinya meningkat dari tahun ke tahun. Kota saya yang tadinya sepi, hening, berubah menjadi kota yang hiruk pikuk, berpolusi, macet dan banjir. Hhhh.... tahan napas, lalu buang kembali :D
Kembali pada topik, :) Katanya mencari rumah itu susah-susah gampang, dan jodoh-jodohan. Saya gak tau hal itu bener atau enggak. Tapi yang jelas, ketika saya mencari rumah, Alhamdulillah tidak sulit. Dan rumah yang saya tempati di perumahan ini, dulu katanya adalah kebon. Kebon dimana dulu sewaktu masih SD, suami saya sering main di sini. Memanjat pohon dan mengambil buahnya :) Kebon itu sekarang sudah tidak ada lagi, berubah menjadi ribuan rumah. Namun yang jelas, memiliki rumah sendiri adalah keinginan yang pasti dimiliki oleh semua pasangan. Dan memiliki rumah murah dari perumnas, bisa menjadi solusi.
Perumahan Nasional, memang masih ada ya, hanya namanya sekarang mah berubah, tapi model dan type nya mah angger we perumnas, kaya jaman dulu gituh
ReplyDeleteWaah Serang sudah mulai memetropolitan tuh Mbak, sudah banyak rumah dibangun. Kayak kota saya, makin lama makin banyak bangunannya.
ReplyDeleteSemoga Perumnas menjadi solusi bagi saudara-saudara kita yang belum punya rumah. Bagaimanapun juga mempunyai rumah adalah hal yang membahagiakan.
ReplyDeleteOh ya, Mbak Santi Dewi, mohon izin ya... baru saja saya follow blog ini. Terima kasih...
Iya mbak..klo saya suruh milih..mending ikut perumnas gitu. Dapat tmn2 seumuran, tata lokasinya lebih rapi. Tapi nasibku mesti di non- kompleks mb.. Soalnya manfaatin tanah warisan. Yo udah lah..tak syukuri aja. Mngkin suatu saat...kalau ndilalah ada rejeki...pengen beli perumnas, buat invest/ anak2. Tapi klo udah mrk gede mngkin...
ReplyDeleteSaya dimana aja mba yang penting dapat rumah. Eh dapet pasangan dulu, kerja baru dapat rumah. Dimana aja deh asal aman hehe
ReplyDeletebetul mba, cari rumah susah-susah gampang karena haru menyesuaikan budget dsb. saya hunting rumah sesuai keinginan 1-2 th :)
ReplyDeleteBener mbak, jodoh2an. Mau muter2 kayak apa dan udah demen banget sama rumahnya, kalo bukan jodoh ya bukan milik. Sobat saya dulu tinggal di perumnas mbak, dan asik banget. Seneng saya main kesana :)
ReplyDeletekebetulan saya juga sedang mencari rumah..sempet liat ke beberapa lokasi perumahan, langsung pusing ketika liat harganya yg gila2an huhuh tp utk sekarang agk sulit juga buat dpt kpr :(
ReplyDeletediniratnadewi.blogspot.co.id
mempermudah masyarakat yang belum punya rumah sendiri ya
ReplyDelete