Pengalaman Membaca Puisi di Radio

Sumber : SlideShare

Kalau ditanya momen apa yang paling berkesan dan tak terlupakan dalam hidup saya, ada beberapa sih ya... tapi kali ini saya akan bercerita tentang momen berkesan yang paling berkesan dan tak terlupakan saat saya masih duduk di SMP. Saat itu saya sekolah di SMPN yang ada di Kabupaten Bogor. Saya masuk SMPN yang ada di Bogor di semester kedua. Semester pertama saya masih sekolah di SMPN yang ada di kota Serang. Tapi berhubung ayah saya dinasnya dipindahkan ke Bogor, jadi sayaapun ikut pindah ke Bogor.

Saat itu saya kelas 2 SMP. Saya dipilih dan terpilih untuk ikut lomba membaca puisi yang diadakan di radio daerah yang ada di Bogor. Kalau tidak salah, RRI Bogor deh.... Waah... saya senang banget dong ya... tentunya. Apalagi saya suka sekali pada puisi. Saat SMP saya sudah senang membuat puisi. Saya sendiri gak tau atas pertimbangan apa saya dipilih. Apa mungkin saya pernah membaca puisi di depan kelas, terus guru saya tertarik, atau ada alasan lain, saya lupa.

Saya mewakili sekolah saya bersama teman saya satu lagi, bernama Maria. Saya masih ingat wajah Maria, tapi dari selepas lulus SMP sampai sekarang saya belum pernah lagi bertemu dengan Maria. Setelah berlatih di sekolah bersama Maria yang dibimbing oleh guru kami, tibalah saya dan Maria untuk unjuk gigi :)

Sampai di RRI, kami menunggu giliran untuk mulai memasuki studio. Lomba puisi tingkat SMP ini disiarkan langsung lho oleh RRI Bogor :) Karena disiarkan langsung, saya jadi gak bisa mendengar seperti apa saya membaca puisi. Apakah bagus, jelek, terdengar grogi, atau apalah...

Selama menunggu giliran, tangan saya sudah berkeringat, deg-degan bo... Gak bisa diungkapkan deh gimana jantung saya berdebar-debar menunggu giliran, sementara tangan saya terasa dingin banget. Yang saya tahu, tangan Maria teman saya pun berkeringat. Rupanya dia juga grogi hehe...

Satu persatu peserta masuk studio dan memberikan penampilan terbaik mereka. Diantara saya dan Maria, Marialah yang duluan mempersembahkan puisinya. Saya lihat (mengintip dari kaca), penampilan Maria bagus. Penghayatannya juga bagus. Saya jadi tambah keder :)

Eng... ing... eng... Nama saya dipanggil. Dan tibalah giliran saya. Begitu masuk, ruangan dingin ber AC tidak membuat saya merasa nyaman dan adem. Malah membuat tangan saya semakin berkeringat. Badan pun terasa gerah dan panas. Aneh memang.... Sementara beberapa pasang mata yang saya yakini adalah juri, sedang tertuju pada saya. Ya Allah... saya jadi tambah salah tingkah. Setelah saya dipersilahkan untuk memulai membacakan puisi, saya pun mengambil tempat yang telah disediakan. Di depan microphone, saya memulai 'aksi' saya. Saya lupa puisi apa yang saat itu sayaa bawakan, kalau tidak salah puisi karya Chairil Anwar deh... Begitu selesai membawakan puisi, rasanya plooong... kelegaan menghampiri saya, menjadikan jantung yang tadinya bertabuh keras, pelan-pelan ritmenya menurun dan melambat. Alhamdulillah tugas saya sudah saya kerjakan dengan baik, tinggal bagaimana penilaian juri.

Walaupun akhirnya saya tidak menang, tapi itu merupakan pengalaman yang paling berkesan & tak terlupakan yang pernah saya alami. Sayangnya tehnik membaca puisi saya tidak terasah dengan baik yang akhirnya menjadi tumpul :( Namun sekarang ini, setelah menjadi seorang ibu, tak jarang saya mengajarkan anak saya bagaimana cara membaca puisi untuk ditampilkan di depan kelasnya. Dan menurut cerita dari anak saya, dari beberapa kali tampil di depan kelas, dialah yang paling 'heboh' dalam membacakan puisinya :) Heboh dalam arti, anak saya membaca puisinya memakai gaya, berartikulasi yang jelas, dan bernada juga mencoba meresapi apa isi dari puisi tersebut. Kalau teman-temannya yang lain baca puisinya kayak baca buku biasa aja katanya hehehe.... Lumayanlah walaupun ilmu dari ibunya cetek, tapi masih bisa ditularkan ke anak heuheuheu....

Itulah pengalaman saya saat membacakan puisi di radio sewaktu masih SMP.

Daaan.... untuk Mbak Irawatai Hamid selaku pemangku hajat Giveaway ini, saya ucapkan selamat berulang tahun, untuk Mba Ira maupun untuk blognya :) Semoga panjang umur dan selalu memberikan inspirasi dan manfaat terus ya... Blognya menurut saya sudah oke, sudah memiliki standar yang baik dari sebuah blog :) Sukses terus ya mba...

Tulisan ini diikutkan dalam Irawati Hamid First Giveaway “Momen yang Paling Berkesan & Tak Terlupakan”