Perkembangan Bayi Usia 10 Bulan

Fayda ketika belajar berjalan sambil berpegangan

Dari dulu sampai sekarang, sepulang sekolah anak-anak saya titipkan di rumah ibu mertua saya, karena saya tidak memiliki asisten rumah tangga. Dan kebetulan rumah ibu mertua saya lokasinya dekat dengan kantor saya. Saya pun memilih sekolah untuk anak-anak yang dekat dengan rumah ibu mertua saya, baik sekolah dasar maupun sekolah agama. Lokasi rumah ibu mertua saya memang strategis, dekat kemana-mana, tidak seperti rumah kami yang berada di komplek perumahan. Pastinya sudah tahu ya, kalau komplek perumahan kan memang jauh dari jalan raya, walaupun di komplek perumahan segala ada. Namun aksesnya agak jauh kemana-mana.

Waktu Farras masih bayi, yang mengasuh Farras adalah adik saya, karena kalau ibu mertua saya saja yang merawat Farras rasanya tidak mungkin, karena beliau sudah sepuh. Tugasnya sebagai guru pada sekolah dasar pun sudah purna. Sehingga saya meminta adik saya untuk merawat Farras bayi. Jika Farras saya titipkan di rumah ibu saya, lokasi rumah beliau sangat jauh dari tempat saya bekerja, sementara saat itu Farras masih saya beri ASI. Disamping itu jika tiap hari bolak-balik ke rumah ibu saya, kasihan Farras nya yang masih bayi. Akhirnya adik saya lah yang bolak-balik. Saya minta untuk menginap, adik saya tidak mau.

Tidak beda jauh pengasuhan Fayda dengan Farras. Namun ketika Fayda sudah lepas ASI eksklusif, Fayda saya titipkan di rumah ibu saya karena adik saya sudah bekerja. Sehingga Fayda diasuh oleh ibu saya. Saya masih ingat dulu ketika Fayda berusia sekitar 9-10 bulan, dimana Fayda sudah mulai belajar berjalan sambil berpegangan pada tembok, meja ataupun kursi. Saat itu Fayda sudah mulai mengerti jika kami tinggal untuk bekerja. Fayda pasti menangis, tidak rela untuk kami tinggal. Kalau tidak menangis, Fayda akan memandang kepergian saya di jendela depan rumah sambil berdiri berpegangan dengan tatapan nanar. Sedih dan kasihan sebenarnya saya melihatnya. Namun yang membuat saya lega adalah Fayda berada di tangan yang tepat, yaitu mbahnya. 

Perkembangan bayi 10 bulan memang begitu, bayi 10 bulan sudah bisa berjalan sambil berpegangan, dan sudah mengerti/hapal wajah orang-orang terdekatnya. Sudah hapal wajah ibu, ayah dan mbahnya. Bayi 10 bulan sudah mengerti ketika dia hendak ditinggal oleh orangtuanya. Usia ini pun bayi sudah bisa memegang gelas minumnya sendiri, memegang sendok lalu disuapkan ke dalam mulutnya sendiri. Jika bertemu dengan wajah asing, bayi usia 10 bulan akan menolak untuk didekati, apalagi digendong, karena mereka sudah mengenal wajah. Jadi jangan heran jika ada bayi yang di usia segitu akan meronta, berteriak atau menangis jika didekati wajah yang jarang atau belum mereka lihat.