#Resolusiku2017 Melanjutkan Resolusi 2016

#Resolusiku2017 ini masih lanjutan dari resolusi tahun 2016 yang belum terealisasi secara sempurna.

Tahun 2016, resolusi saya adalah ingin membuat buku solo yaitu berupa novel. Karena keinginan yang lumayan kuat, dan kebetulan saya punya ide cerita yang bisa saya buat untuk sebuah novel anak. Terus terang, saya belum tahu langkah-langkah dalam membuat novel itu seperti apa. Masih blank, tidak tahu harus melangkah kemana, melakukan apa terlebih dahulu. Kalau saya membuat cerpen pun, hanya sekedar menuangkan ide yang ada di kepala, tuang dalam tulisan, udah gitu aja. Lalu saya pun mulai memikirkan bagaimana caranya supaya keinginan saya menuangkan ide untuk sebuah novel itu bisa terpenuhi. Saat itu energi dan keinginan saya untuk meluncurkan novel anak lumayan besar. Lalu inilah beberapa langkah yang saya lakukan untuk mewujudkan keinginan saya :

1. Mulai mencari dan membaca artikel dan buku langkah-langkah apa yang harus ditempuh dalam membuat novel, karena memang ide saya sudah punya.

2 buku yang saya baca untuk mendukung saya dalam menuangkan ide menulis novel

2. Bertanya pada blogger yang sudah mengeluarkan buku berupa novel. Lewat chat inbox facebook, saya mulai tanya-tanya pada seorang blogger bagaimana mengawali menuangkan ide dalam sebuah tulisan untuk novel.

3. Ikut pelatihan menulis secara offline di Rumah Dunia asuhan Gol A Gong. Selama 6 bulan saya mengikuti pelatihan menulis ini. Dan hasilnya ada 2 buku kolaborasi bersama teman-teman yang ikut kelas ini.

2 buku antologi beserta teman-teman di kelas Rumah Dunia

4. Ikut kelas menulis secara online. Saya ikut kelas ini yang dimentori oleh 2 blogger kece selama 9 bulan. Dan hasilnya, ide novel anak saya sudah jadi. Sempat dikirimkan ke penerbit mayor, namun ditolak. Dan sebelum saya mengirimkan pada penerbit lain, saya akan merevisinya terlebih dahulu.

Kenapa saya harus ikut kelas menulis untuk menghasilkan sebuah novel? 

-  Saya ingin novel saya bisa diterbitkan secara mayor.

- Saya ingin tahu lebih jauh mengenai langkah-langkah membuat novel. Kalau hanya sekedar menulis, menuangkan ide dalam pikiran, mungkin saja bisa. Namun bisa jadi nanti alurnya atau susunan kalimatnya tidak enak untuk dibaca. Dan melalui kelas menulis ini, saya jadi lebih tahu dan lebih banyak belajar. Ternyata memang dalam membuat sebuah novel itu, ada tahapan-tahapannya.

- Saya ingin menambah ilmu secara serius tentang bagaimana cara menuangkan ide dalam pikiran menjadi sebuah novel.

- Saya butuh bimbingan dan arahan untuk bisa masuk ke penerbit mayor.

Alhamdulillah langkah awal sudah saya kerjakan. Novel anak sudah selesai saya buat, saya sudah mengirimkannya pada penerbit walaupun ditolak, dan langkah saya selanjutnya adalah merevisinya lalu mengirimkan kembali naskah saya pada penerbit mayor yang lain. Untuk merevisi novel anak tersebut, saya harus banyak membaca novel-novel anak, sebagai bahan referensi saya, berharap setelah direvisi, novel anak saya bisa menembus penerbit mayor.

Di bawah adalah foto novel anak yang saya baca untuk referensi saya, namun tidak semua saya foto. Masih ada beberapa novel anak yang lainnya, yang tidak saya foto.

"Hidayah-Art First Giveaway "Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan"