Melihat kota Serang, kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan, sungguh berkembang pesat setelah Banten menjadi provinsi tersendiri, setelah lepas dari provinsi Jawa Barat. Sebagai ibukota provinsi Banten, Serang semakin menggeliat. Kendaraan setiap harinya memenuhi jalanan, sehingga macet dimana-mana, apalagi jika habis hujan, jalanan penuh dengan luapan air alias banjir, menambah kemacetan. Drainase kota Serang masih buruk, padahal sudah beberapa tahun Banten sudah menjadi provinsi. Belum lagi jalanan yang banyak berlubang. Belakangan, perubahan Serang ke arah yang lebih baik berjalan sangat lambat.
Namun sepertinya sedikit demi sedikit kota Serang melakukan perbaikan-perbaikan.
Di tahun 1980-an, kota Serang masih terbilang sepi. Namun sekarang, ramai sekali. Sewaktu saya SD dan SMA, rumah dinas ayah saya berlokasi dekat dengan alun-alun kota Serang. Dulu... alun-alun kota Serang masih sepi. Kalaupun ramai seringnya di hari minggu dan pada saat hari raya Idul Fitri, karena selain Masjid Agung Serang, alun-alun kota Serang juga digunakan sebagai tempat salat ied.
Dulu... alun-alun kota Serang hanya berupa rumput biasa saja. Namun sekarang, alun-alun kota Serang sudah ditata sedemikian rupa. Ada track untuk lari pagi, ada Taman Digital, dimana kita bisa menggunakan akses internet bebas, ada taman-taman yang rimbun di sekitar alun-alun kota Serang. Alun-alun kota Serang sudah jauh lebih baik dari yang dulu. Mungkin para pemimpin kota Serang berkaca pada kota-kota besar yang ada di Indonesia dan menerapkannya di kota Serang. Ya... menurut saya tidak apa-apa meniru untuk menuju ke arah yang lebih baik. Tinggal masyarakatnya saja yang harus menjaga taman-taman tersebut dengan baik. Menjaga kebersihannya dan menjaga keamananya. Setiap minggu pun ada senam masal, siapapun bisa ikut berolahraga. Dan keinginan masyarakat untuk sehat pun dengan berolahraga semakin meningkat, melihat antusiasnya masyarakat yang datang untuk berolahraga di alun-alun kota Serang.
Taman Digital, salah satu sudut di alun-alun kota Serang |
Selain jalanan yang penuh dengan kendaraan-kendaraan, alun-alun kota Serang yang mengalami perubahan, perumahan di kota Serang pun semakin semarak. Lahan-lahan persawahan maupun perkebunan dibabat, dijadikan lahan perumahan. Bahkan sekelas perusahaan Citra Land pun sudah menjamah kota Serang, karena mungkin melihat prospek yang cerah dan gemilang dari masyarakat kota Serang yang membutuhkan rumah sejalan dengan meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat kota Serang. Apalagi kota Serang letaknya berdekatan dengan Jakarta. Dan kota Tangerang pun masuk pada provinsi Banten, dimana kota Tangerang dari dulu memang sudah lebih maju daripada kota Serang mengingat lokasinya yang berdekatan dengan kota Jakarta, sehingga kota Serang bisa saja nanti akan sebesar kota Tangerang atau mungkin kota Jakarta. Tidak seperti kota Serang yang hanya baru ada perumahan saja, kota Tangerang lebih dulu berkembang dengan salah satunya berdirinya berbagai macam apartemen. Mungkin beberapa tahun ke depan, setelah perumahan, kota Serang pun akan dilirik untuk dibangun apartemen-apartemen, seperti apartemen dengan lokasi strategis di
Tangerang Indopasifik
Entahlah nanti, saya
sebagai warga kota Serang abadi akan merasa senang atau bahkan mengurut dada,
ketika apartemen menjamah kota Serang. Kalau tata kotanya bagus sih, warga kota
Serang sepertinya akan merasa nyaman-nyaman saja jika ada pembangunan apartemen
seperti apartemen dengan lokasi strategis di
Tangerang Indopasifik. Tapi jika pembangunannya asal-asalan, tidak
mengindahkan tata kota yang baik, warga kota Serang akan rugi dan akan merasa
tidak nyaman. Namun semoga para pemimpin kota Serang mengerti akan
keinginan-keinginan warganya dan tidak hanya mementingkan kepentingan sendiri
dan golongannya saja. Karena sebagai pemimpin, harus bisa mengemban amanah
rakyat dan itu sangat... sangat.... sangat berat. Semoga saja berkembangnya
kota Serang nanti tidak akan melupakan pentingnya menjaga lingkungan yang
seimbang dengan pembangunan kota.
Kalo secara regulasi sih pembangunan kota harus patuh sama aturan tata ruang. Semoga pembangunan di Serang tetap beepihak pd kenyamanan warga
ReplyDeleteiya betul mba, semoga saja... :)
DeleteBaca tulisan ini jadi ingat pelajaran saat kuliah. Bener sih mbak kata komen pertama di atas. Penting sekali membangun kota sesuai rencana tata ruang demi sustainable city.
ReplyDeleteWah, aku pernah kesana :D soalnya suamiku dulu kuliah di kota itu hihi
ReplyDeleteKota serang sudah semakin maju sekarang ya.
ReplyDeletesudah lama enggak main ke serang pasti sekarang sudah makin bagus ya Mba
ReplyDeleteSekarang sudah menigkat pesat. Semoga kedepannya bisa makin meningkat lagi. Ga hanya fasilitasnya tapi juga masyarakatnya.
ReplyDeleteAku belum pernah ke Serang, hehehe. Cilegon sudah beberapa kali
ReplyDeleteaku juga blm pernah nyampe Serang, tapi tiap kota rata2 sama yaa mb...pembangunan fisik dimana-mana
ReplyDeleteBaru nih perkembangan kota Serang. Coba tambah foto lagi Mba, pasti lebih seru..he
ReplyDeleteBerkembang ssih tapi progresnya lambat dan kurang kreatif contohnya trotoar berbahan keramik sudah mulai di hilangkan di bandung tapi diserang malah di bangun dengan warna dan motif yang sama mirip bandung harusnya kalo ngak granit coba pake beton berpola .kadang suka greget kalo di bandingkan dwngan kota lain
ReplyDelete