Alhamdulillah kini Farras sudah hendak masuk usia 11 tahun dan sudah berada di kelas 5 SD, sebentar lagi berada di kelas 6 SD. Tak terasa perjalanan waktu dari mulai Farras masuk SD sampai sekarang begitu cepat. Banyak hal yang sudah Farras lewati bersama teman-temannya di sekolah. Dari mulai kelas satu sampai sekarang, yang kebetulan teman-teman sekelas Farras dari kelas satu sampai kelas lima tidak/belum pernah di rolling. Jadi sudah selama 5 tahun Farras bersinggungan dengan teman-teman sekelasnya. Banyak cerita dan kejadian yang Farras alami, yang akhirnya kami sebagai orang tua ikut terseret karena prilaku anak-anak. Cerita gembira, konyol, jengkel, kesal dan marah menyatu, memberikan efek terkadang tertawa terpingkal-pingkal, terkadang cemberut.
Awal masuk sekolah, banyak kejadian yang membuat saya mengurut dada. Farras termasuk anak yang sangat aktif dan menonjol dalam bidang akademik diantara teman-temannya. Yang membuat para orang tua siswa merasa jealous pada Farras, itu yang saya rasakan. Farras anaknya jail, tapi baik hati. Farras anaknya berani, jika ada yang sekiranya sangat mengganggunya, Farras akan membalas, tapi Farras akan semangat jika ada temannya yang mengajaknya bercanda. Beberapa kali Farras terkena imbas akan kelakuan anak-anak, beberapa kali juga orang tua murid menegur saya, bahkan gurunya. Namun saya selalu memelajari kasus. Apakah kasusnya benar seperti yang diceritakan orang tua murid tersebut? Yang lebih tahu keadaan anak saya adalah saya sendiri. Kami adalah orang tua yang bukan pembela anak jika memang anak kami salah. Jika anak kami salah, maka kami akan menasehatinya, bahkan memarahinya. Tapi jika anak kami benar, kami pun akan melakukan pembelaan terhadap anak kami. Begitu prinsip kami. Maka ketika ada masalah di sekolah Farras terkait dengan keaktifannya, kami akan cek dan ricek dan memelajari dulu kasusnya. Kalau memang Farras salah, tak segan-segan kami meminta maaf pada orang tuanya.
Kejadian demi kejadian sudah terlewati. Sekarang, Farras dan teman-temannya sudah menginjak usia pra remaja. Kami sebagai orang tua, senang melihat perkembangan Farras dan teman-temannya. Bahkan jika Farras bercerita tentang kejadian di sekolah bersama teman-temannya, kami sering terkikik geli. Anak-anak perempuannya sudah mulai 'suka-sukaan', karena memang anak perempuan lebih cepat aqil balighnya. Kalimat seperti Mantap Jiwa! atau selow aja sih kayak squishy, kami dapatkan dari teman-teman Farras :) Kami memang selalu memantau Farras ketika berinteraksi di sekolah. Jika ada tingkah Farras yang salah, namun Farras tak menyadari, kami akan menegur. Kami juga sering menasehati Farras, "Jangan suka ledek-ledekkan ya, Farras..." Kami tahu, anak-anak di usia ini akan senang saling meledek, dan itu memang begitu... Apapun jadi bahan ledekan.
Ketika acara Hari Kartini dimana anak perempuan memakai baju daerah dan anak laki-laki memakai jas, banyak ledekan yang terlontar dari mulut anak-anak. Sebetulnya memang bukan hendak meledek sih, hanya terlontar begitu saja karena kepolosan mereka. Seperti : "Kok muka kamu di pake make up bukannya jadi putih tapi malah jadi abu-abu..." Atau "Iih... kamu gak pake daleman ya?" Atau (ini celetukan Farras pada temannya) "Cie... cie... pake baju adat kampung halaman. Kenapa gak sekalian rumah adatnya aja dibawa juga?" Celetukan-celetukan seperti ini memang jadi hiburan semata. Tapi memang teman-teman perempuannya diceletukin seperti itu, tidak ada yang marah, mereka malah ikut tertawa. Yaah... memang itulah dunia anak-anak. Kita pun pernah mengalaminya. Memanggil nama orang tua, meng-cie cie orang yang teman kita suka ketika dia lewat di depan kita, atau celetukan-celetukan yang lainnya.
Inginnyaa kita sebagai orang tua, anak-anak akan selalu ceria. Namun terkadang keceriaan anak-anak akan hilang dikala mereka sakit. Sedih ya... Apalagi jika harus dirawat di Rumah Ssakit, misalnya. Kalau sudah begitu, bukan hanya pikiran yang lelah, tapi badan juga. Lelah memikirkan biayanya, lelah juga karena menjaganya siang dan malam. Di saat seperti itu, kita merasa butuh asuransi kesehatan online terbaik di Indonesia, yaitu di Pasar Polis. PasarPolis.com adalah salah satu portal online yang pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam memilih solusi perlindungan bagi tiap individu maupun keluarga. Produk asuransi di Pasar Polis bukan hanya berupa asuransi kesehatan saja, tapi juga asuransi kendaraan, kecelakaan diri, properti, jiwa dan perjalanan. Silahkan pilih sesuai kebutuhan :)
Karena apapun dan bagaimanapun, keceriaan anak-anak adalah yang utama. Dengan menyediakan asuransi kesehatan untuk anak-anak, setidaknya kita tidak was-was masalah biaya, jika tiba-tiba anak sakit, atau anggota keluarga sakit mendadak. Malah bahkan ada ungkapan, mending kita yang sakit ya, daripada anak kita. Tapi tetap ya, yang namanya asuransi kesehatan online terbaik di Indonesia tetap kita butuhkan sebagai jaminan bahwa kesehatan kita dan keluarga terjamin. Namun kita sebagai orang tua selalu berharap bahwa kita dan keluarga kita selalu dalam keadaan sehat dan sentosa.
Berbeda dengan Farras, Fayda adiknya Farras tidak terlalu banyak 'tingkah'. Mungkin karena perempuan ya... Fayda cenderung tak ada masalah dengan teman-temannya di sekolah. Masalah anak perempuan biasanya rebutan bangku atau rebutan teman hehe.... Misalnya si A diajak main sama si B, tapi si A gak mau, pengennya mainnya sama si C, si C gak mau main gabung dengan si B. Beda anak, beda cerita, apalagi jika jenis kelaminnya juga berbeda :) Fayda sekarang kelas 1 SD, akan berbeda lagi ceritanya jika nanti Fayda ada di kelas 5 SD seperti Farras sekarang ini. Mudah-mudahan mereka selalu sehat, ceria dan bahagia. Aamiin.
Awal masuk sekolah, banyak kejadian yang membuat saya mengurut dada. Farras termasuk anak yang sangat aktif dan menonjol dalam bidang akademik diantara teman-temannya. Yang membuat para orang tua siswa merasa jealous pada Farras, itu yang saya rasakan. Farras anaknya jail, tapi baik hati. Farras anaknya berani, jika ada yang sekiranya sangat mengganggunya, Farras akan membalas, tapi Farras akan semangat jika ada temannya yang mengajaknya bercanda. Beberapa kali Farras terkena imbas akan kelakuan anak-anak, beberapa kali juga orang tua murid menegur saya, bahkan gurunya. Namun saya selalu memelajari kasus. Apakah kasusnya benar seperti yang diceritakan orang tua murid tersebut? Yang lebih tahu keadaan anak saya adalah saya sendiri. Kami adalah orang tua yang bukan pembela anak jika memang anak kami salah. Jika anak kami salah, maka kami akan menasehatinya, bahkan memarahinya. Tapi jika anak kami benar, kami pun akan melakukan pembelaan terhadap anak kami. Begitu prinsip kami. Maka ketika ada masalah di sekolah Farras terkait dengan keaktifannya, kami akan cek dan ricek dan memelajari dulu kasusnya. Kalau memang Farras salah, tak segan-segan kami meminta maaf pada orang tuanya.
Kejadian demi kejadian sudah terlewati. Sekarang, Farras dan teman-temannya sudah menginjak usia pra remaja. Kami sebagai orang tua, senang melihat perkembangan Farras dan teman-temannya. Bahkan jika Farras bercerita tentang kejadian di sekolah bersama teman-temannya, kami sering terkikik geli. Anak-anak perempuannya sudah mulai 'suka-sukaan', karena memang anak perempuan lebih cepat aqil balighnya. Kalimat seperti Mantap Jiwa! atau selow aja sih kayak squishy, kami dapatkan dari teman-teman Farras :) Kami memang selalu memantau Farras ketika berinteraksi di sekolah. Jika ada tingkah Farras yang salah, namun Farras tak menyadari, kami akan menegur. Kami juga sering menasehati Farras, "Jangan suka ledek-ledekkan ya, Farras..." Kami tahu, anak-anak di usia ini akan senang saling meledek, dan itu memang begitu... Apapun jadi bahan ledekan.
Ketika acara Hari Kartini dimana anak perempuan memakai baju daerah dan anak laki-laki memakai jas, banyak ledekan yang terlontar dari mulut anak-anak. Sebetulnya memang bukan hendak meledek sih, hanya terlontar begitu saja karena kepolosan mereka. Seperti : "Kok muka kamu di pake make up bukannya jadi putih tapi malah jadi abu-abu..." Atau "Iih... kamu gak pake daleman ya?" Atau (ini celetukan Farras pada temannya) "Cie... cie... pake baju adat kampung halaman. Kenapa gak sekalian rumah adatnya aja dibawa juga?" Celetukan-celetukan seperti ini memang jadi hiburan semata. Tapi memang teman-teman perempuannya diceletukin seperti itu, tidak ada yang marah, mereka malah ikut tertawa. Yaah... memang itulah dunia anak-anak. Kita pun pernah mengalaminya. Memanggil nama orang tua, meng-cie cie orang yang teman kita suka ketika dia lewat di depan kita, atau celetukan-celetukan yang lainnya.
Inginnyaa kita sebagai orang tua, anak-anak akan selalu ceria. Namun terkadang keceriaan anak-anak akan hilang dikala mereka sakit. Sedih ya... Apalagi jika harus dirawat di Rumah Ssakit, misalnya. Kalau sudah begitu, bukan hanya pikiran yang lelah, tapi badan juga. Lelah memikirkan biayanya, lelah juga karena menjaganya siang dan malam. Di saat seperti itu, kita merasa butuh asuransi kesehatan online terbaik di Indonesia, yaitu di Pasar Polis. PasarPolis.com adalah salah satu portal online yang pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam memilih solusi perlindungan bagi tiap individu maupun keluarga. Produk asuransi di Pasar Polis bukan hanya berupa asuransi kesehatan saja, tapi juga asuransi kendaraan, kecelakaan diri, properti, jiwa dan perjalanan. Silahkan pilih sesuai kebutuhan :)
Karena apapun dan bagaimanapun, keceriaan anak-anak adalah yang utama. Dengan menyediakan asuransi kesehatan untuk anak-anak, setidaknya kita tidak was-was masalah biaya, jika tiba-tiba anak sakit, atau anggota keluarga sakit mendadak. Malah bahkan ada ungkapan, mending kita yang sakit ya, daripada anak kita. Tapi tetap ya, yang namanya asuransi kesehatan online terbaik di Indonesia tetap kita butuhkan sebagai jaminan bahwa kesehatan kita dan keluarga terjamin. Namun kita sebagai orang tua selalu berharap bahwa kita dan keluarga kita selalu dalam keadaan sehat dan sentosa.
Berbeda dengan Farras, Fayda adiknya Farras tidak terlalu banyak 'tingkah'. Mungkin karena perempuan ya... Fayda cenderung tak ada masalah dengan teman-temannya di sekolah. Masalah anak perempuan biasanya rebutan bangku atau rebutan teman hehe.... Misalnya si A diajak main sama si B, tapi si A gak mau, pengennya mainnya sama si C, si C gak mau main gabung dengan si B. Beda anak, beda cerita, apalagi jika jenis kelaminnya juga berbeda :) Fayda sekarang kelas 1 SD, akan berbeda lagi ceritanya jika nanti Fayda ada di kelas 5 SD seperti Farras sekarang ini. Mudah-mudahan mereka selalu sehat, ceria dan bahagia. Aamiin.
Aminn. Menyaksikan perkembangan anak memang menjadi suatu keasyikan yang unik.
ReplyDeleteTugas orang tua adalah membimbing anak untuk berkembang. Bukan mengarahkan. Biarkan anak berjalan menuju arajnya, namun dibimbing orang tua
Hebat si Farras Mbak. Dia kreatif ya terlihat dari candaannya. Memang walau satu rahim tetep beda karakter ya Mbak. sama berarti, anakku beda jauh antara adik dan kakak. Tapi begitulah anak2 :) peluk Farras :)
ReplyDeleteAnak itu punya keunikan sendiri-sendiri ya, ya kadang anak yang menonjol dari teman sebayanya akan menjadi pusat perhatian, perhatiannya pun berbeda-beda
ReplyDeletesmg Farras tumbuh menjadi anak spt dambaan ortunya :)
ReplyDeleteDisini ada juga anak yang suka mengadu ke orang tua tapi tidak sesuai kenyataan, untung orang tuanya baik dan mungkin tahu sifat anaknya, jadi ga nyalahin anak lain.
ReplyDeleteOrang tua memang harus jeli melihat kasusnya ya Mbak, jangan sampai terjadi salah faham sama anak atau orang tua lain.
Sehat2 terus ya Farass....
bentar lagi farras abege nih
ReplyDeleteJadi Abege trus puber...harus siap" mental dan psikososial mbak menghadapi anak yang abg hihihi
ReplyDeleteanak perempuan cenderung lebih anteng daripada laki-laki.
ReplyDeleteanak laki2 kadang lebih ekspresif,
lihat komentar :
Cie... cie... pake baju adat kampung halaman.
Kenapa gak sekalian rumah adatnya aja dibawa juga?"
hahah dek Farras dah pandai nge-joke yah .. tajem pun wkwkkwk
Hahahaa lucunya Farras. Anak2ku anteng semua di sekolah padahal cewek2.
ReplyDeleteini jenis humornya tinggi ya. Tapi usia segitu ya memang sepertinya wajar
ReplyDelete