Tahun Pertama Puasa Fayda

Alhamdulillah sudah hari ke 25 puasa Ramadhan kita. Masih diberi nikmat puasa dan nikmat sehat. Semoga puasa kita dan ibadah-ibadah kita yang lainnya di bulan Ramadhan ini diterima Allah SWT. Aamiin.

Perasaan khawatir saya ketika Fayda hendak puasa pertama di tahun ini sama khawatirnya seperti sewaktu tahun pertama Farras puasa dulu, di saat usianya 7 tahun. Fayda pun puasa tahun ini berusia 7 tahun. Kalau waktu Farras puasa pertama kali, saya mikirnya mudah-mudahan Farras kuat, karena Farras termasuk anak yang agak sulit makan. Jadi rasanya kalau diajak berpuasa mungkin tidak akan sulit. Tapi kalau Fayda, anaknya doyan makan, kira-kira sanggup enggak ya?

Tapi Alhamdulillah semua kekhawatiran saya hilang sudah. Dulu waktu Farras pertama puasa, kekhawatiran saya yang mungkin berlebihan pun musnah ketika Farras dengan lancar bisa menjalankan puasanya, bahkan sholatnya pun tidak pernah ketinggalan, dan itupun sholat berjamaah di mushola. Begitu pun dengan puasa pertamanya Fayda. Kekhawatiran saya musnah. Fayda sanggup menjalankan puasa pertamanya dengan lancar, bahkan rajin sholat subuh ke mushola. Hanya batal 2 hari sampai hari ini. Yang pertama karena gak kuat haus katanya dan yang kedua Fayda tergoda temannya yang tidak puasa :) Saya tidak pernah memaksa anak-anak saya untuk melanjutkan puasanya ketika anak-anak mengeluh gak kuat puasanya misalnya, lapar atau haus. Saya mengambil prinsip, anak-anak yang belum aqil baligh belum punya kewajiban untuk berpuasa. Jadi ketika anak-anak mengeluh, saya biarkan anak-anak buka. Karena puasa Ramadhan adalah ajang anak berlatih puasa sebelum anak-anak aqil baligh, jadi ketika anak-anak tidak bisa menahan rasa haus dan laparnya, ya... saya tidak menahan mereka untuk tidak berbuka. Latihan puasa sekuat mereka saja. Dan Alhamdulillah... semakin hari, anak-anak terlihat enjoy dengan puasanya. Tidak pernah mengeluh haus atau lapar. Dengan puasa anak-anak bisa merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus secara bersamaan. Dan berlatih untuk bisa berpuasa ketika mereka memasuki usia aqil baligh, usia yang memang sudah merupakan kewajiban mereka untuk berpuasa.

Bukber di warung seafood

Untuk menu sahur, menu buka puasa maupun takjil buka puasa anak-anak pun tidak pernah rewel. Yang ada dan tersedia, itu yang anak-anak makan. Hanya untuk takjil buka puasa, anak-anak selalu menanyakan bakwan sebagai menu buka puasanya. Buka puasa dengan bakwan sih gak susah dan repot. Pernah juga sih Farras minta menu sahur nasi goreng dan Fayda pernah minta menu sahur dan menu buka puasa dengan rendang. Ah... itu semua tidak sulit selama anak-anak senang :) Mengenai takjil buka puasa anak-anak pernah saya ceritakan disini. 

Berbeda mungkin dengan saya saat kecil mulai berpuasa. Rasanya dulu saya termasuk rewel dalam menjalankan puasa. Tapi Alhamdulillah tidak menurun pada anak-anak saya :) 

Setiap keluarga pasti memiliki cerita masing-masing tentang puasa anak-anaknya atau kenangan tentang puasa saat kecil. Tentang menu buka puasa favorit, tentang menu sahur favorit, tentang takjil buka puasa favorit, dan cerita lainnya yang pastinya seru. Dan itulah cerita puasa bulan Ramadhan anak-anak saya tahun ini. Semoga Ramadhan tahun depan saya masih bisa bercerita tentang Ramadhan anak-anak saya lagi disini. Aamiin.