santidewi.com Hari Kamis tanggal 21 September 2017 yang bertepatan dengan 1 Al-Muharram 1439, saya, suami dan Fayda berkunjung ke Masjid Kapal Bosok yang berada di kecamatan Curug, Serang. Sebuah masjid yang berbentuk kapal yang memiliki sejarah yang baru direnovasi membuat kami penasaran dan akhirnya mengunjunginya. Berangkat dari rumah, kami sebetulnya tidak tahu persis lokasinya. Hanya suami saya tahunya berada di kecamatan Curug. Berhubung kami orang Serang, masa nyari tempat yang sedang banyak pengunjungnya di Serang ini tidak ketemu :) Akhirnya kami pun berangkat. Perjalanan yang lumayan panas menemani kami. Dalam perjalanan, ketika sudah memasuki wilayah Curug, sempat bertanya, nyasar enggak ini ya? Kok enggak ada tanda-tanda akan mendekati lokasi, dan tidak ada tanda-tanda berupa plang pemberitahuan tentang lokasi Masjid Kapal Bosok ini. Bertanya pada seorang pedagang sayuran keliling yang kebetulan sedang melayani pembeli di pinggir jalan, ternyata lokasinya masih lumayan jauh. Ketika kami memasuki wilayah Curug, suasana adem (tidak panas seperti sebelum masuk daerah Curug) menyapa kami. Lebih segar, karena cuacanya lumayan sejuk.
Setelah terus berjalan, kami pun melihat ada plang pemberitahuan kemana arah Masjid Kapal Bosok ini, maka kami mengikuti arah dari plang tersebut. Alhamdulillah akhirnya sampai. Dan ternyata tempatnya sudah dikelola oleh masyarakat sekitar sepertinya. Ada tempat parkir, banyak lagi tempat parkirnya. Dan banyak juga para pedagang yang rapi berjajar. Walaupun yang dijual bukanlah makanan khas masyarakat Serang, tapi ya... lumayanlah bisa menambah penghasilan warga sekitar. Makanan yang mereka jajakan kebanyakan berbagai macam kerupuk. Ada kerupuk jengkol (saya suka kerupuk ini) :), tapi ketika saya beli, ternyata rasanya tidak seperti harapan saya, jengkolnya kurang terasa :) tidak seperti kerupuk jengkol jaman saya kecil :), lalu ada berbagai macam jenis kerupuk lainnya yang saya tidak tahu namanya :), ada yang jual dodol, ada yang jual sawo (buah kesukaan suami saya :) ), dll. Pedagang baso dan makanan berat lain pun ada. Jadi tidak usah khawatir akan kelaparan jika datang ke tempat ini hehehe...
Mengingat kembali Masjid Kapal Bosok, waktu saya mendengar namanya, saya sempat mengernyitkan dahi, masjid kok namanya aneh, ada bosok-bosoknya. Bosok itu bahasa Jawa yang artinya busuk. Kan aneh ya? Ada kapal kok bosok, terus ada nama masjidnya pula...
Ternyata sejarahnya memang begitu... Ada sebuah kapal yang membusuk di daerah tersebut. Konon kapal ini terdampar disini, padahal jauh dari daerah pesisir. Orang yang berada di dalam kapal tersebut adalah orang sakti yang sempat melawan penjajah Belanda di saat Belanda ingin mengambil dokumen-dokumen berharga. Orang sakti tersebut bernama Ki Angga Derpa.
Makanya ketika sudah sampai di lokasi Masjid Kapal Bosok, saya heran. Disini kan bukan daerah pesisir pantai, tapi kok ada kapal yang terdampar? Ternyata memang benar-benar terdampar. Akhirnya kapal bosok tersebut direnovasi, dan jadilah Masjid Kapal Bosok ini. Di dekat wisata sejarah Masjid Kapal Bosok ini, ada makam Syekh Aabdullah Angga Derpa atau Ki Angga Derpa. Ketika saya kesitu, banyak juga yang sedang berziarah. Ternyata Masjid Kapal Bosok bukan hanya menjadi tempat wisata sejarah, tapi juga menjadi tempat untuk berziarah.
Masuk ke lokasi Masjid Kapal Bosok ini, tidak dipungut biaya, hanya jika ingin berinfaq, ada kotak yang disediakan di Masjid Kapal Bosok ini. Plus biaya parkir, karena parkir sepertinya dikelola oleh masyarakat sekitar. Saya sih berharap dengan adanya wisata sejarah & ziarah Masjid Kapal Bosok ini, bisa memakmurkan masyarakat sekitar.
Berarti memang awalnya kapal beneran mba..bukan bangunan (bata) yang berbentuk kapal, gitu? Bagus ya..
ReplyDeleteTrus, pas waktu sholat..dipke sholat seperti masjid2 biasanya?
iya. Sepertinya begitu, karena saya liat ada hamparaan sajadah
DeleteWah baru tahu soal masjid Kapal Bosok ini. Terimakasih infonya ya :)
ReplyDeleteWah unik banget deh..dari kapal jadi masjid ya...penasaran dalemnya kaya apa
ReplyDeleteUnik banget bentuk masjidnya. Gak mausk ke bagian dalamnya, Mbak? :)
ReplyDeleteAsyiknya kalau jalan jauh, ke tempat menarik, makanannya banyak :)
ReplyDeleteMbaak, unik banget namanya. Tapi kaya nilai sejarah ya. Bisa terdampar disitu padahal bkn daerah pantai ya. Makasih ya mbak ceritanya :)
ReplyDeletewaaah lucu ya masjidnya berbentuk kapal
ReplyDeletecat nya juga warna warni
Masjidnya unik. Dari namanya aku sempat berpikir kok ada bosoknya. Eh ternyata ada sejarahnya.
ReplyDeleteSeneng kalau berkunjung ke tempat wisata yang warga ikut terlibat di dalamnya.
semakin banyak tujuan wisata yg bernilai sejarah ya mbak
ReplyDeleteUnik banget ya, di Cimahi juga ada tapi gak segede ini
ReplyDeleteAsli unik bentuk dan sejarahnya ya mba. Dan biasanya yang seperti ini pengunjungnya ramai ya. Menarik soalnya
ReplyDeleteNamanya itu loh. Bosok. Hehehe pengen ketawa aja mbacanya
ReplyDelete