Beberapa bulan ke belakang, suami saya membeli timbangan digital, karena timbangan biasa di rumah kami sudah rusak. Niat membeli timbangan karena berat badan suami saya terlihat menurun drastis akibat sakit. Karena penasaran ingin tahu berapa berat badan yang turun tersebut, maka suami saya pun membeli timbangan baru. Dengan adanya timbangan, kami pun jadi bisa mengontrol berat badan kami. Anak-anak pun jadi ikutan untuk selalu mengecek berat badannya.
Adalah menjadi
dambaan setiap orang baik pria ataupun wanita untuk memiliki bentuk tubuh yang
ideal. Tetapi kebanyakan orang akan merasa bingung untuk mengetahui dengan cara apakah
berat badan yang dimilikinya ideal atau tidak. Bentuk tubuh ideal adalah sebuah
hal yang subjektif, karena bentuk tubuh yang ideal menurutmu belum tentu sama
dengan bentuk tubuh ideal menurut temanmu. Yang perlu diingat adalah bentuk
tubuh ideal tidak akan sama dengan berat badan ideal. Jika bentuk tubuh ideal
merupakan pandangan yang subjektif, maka berat badan yang ideal merupakan hal
yang objektif.
Kemungkinannya
kamu akan menganggap jika bentuk tubuhmu tidak ideal. Bagimu mungkin bentuk
tubuhmu tidak ideal, tetapi untuk ukuran berat badan bisa saja itu yang ideal.
Jika kamu merasa bingung apakah berat badanmu termasuk ideal atau tidak, maka
tidak perlu khawatir karena disini akan diberitahu cara menghitung berat badan ideal Wanita yang akurat.
Berikut 2 cara
akurat menghitung berat badan ideal diantaranya yaitu :
1. Menggunakan Kalkulator BMI
BMI merupakan singkatan dari Body Mass Index yang merupakan
perhitungan kalkulasi berdasarkan tinggi dan juga berat badan. Setelah itu
dihitung dan akan diketahuinya apakah berat badan yang kamu miliki sekarang ini
ideal ataupun masuk kedalam kategori gemuk atau kurus. Cara menghitung berat
badan ideal dengan menggunakan kalkulator BMI ini dimulai sejak umur 20 tahun.
Dan untuk mereka yang berusia dibawah 20 tahun maka perhitungannya akan
berbeda. Tetapi bagi para atlet atau olahragawan, menghitung berat badan ideal
dengan menggunakan kalkulator BMI ini sedikit menyesatkan. Pasalnya berat badan
yang mereka miliki berasal dari massa otot. Sehingga bisa saja pada saat mereka
menghitung berat badan dengan menggunakan kalkulator BMI, akan ditunjukkannya
hasil jika mereka mengalami kegemukan padahal tidak.
Cara menghitung berat badan ideal dengan menggunakan kalkulator BMI
ini rumusnya adalah Berat Tubuh Ideal = Berat Badan (Kg) : Tinggi Badan (M).
2. Menggunakan Rumus Brosca
Rumus Brosca untuk menghitung berat badan ideal ini ditemukan oleh Pierre
Paul Brosca. Dimana Rumus Brosca ini terbagi kedalam 2 bagian yaitu untuk
perempuan dan laki laki.
- Rumus untuk laki laki : Berat Badan Ideal (Kg) = {Tinggi badan (Cm) – 100} – {{Tinggi badan (Cm) – 100] x 10 %}.
- Rumus untuk wanita : Berat Badan Ideal (Kg) = {Tinggi Badan (Cm) – 100} – {[Tinggi badan(Cm) – 100] x 15 %}.
Seringkali untuk menghitung berat badan ideal ini dengan hanya
mengurangi tinggi badan dengan 100. Hasil pengurangan tersebut merupakan berat
badan normal, tetapi itu bukanlah berat badan yang ideal.
Itulah 2 cara
akurat menghitung berat badan ideal. Sekarang kamu telah mengetahui cara akurat
untuk menghitung berat badan dengan menggunakan kalkulator BMI dan Rumus
Brosca. Tetapi bagaimana caranya untuk bisa mengetahui berat badan ideal pada
anak dan ibu hamil?
Berikut cara
akurat menghitung berat badan ideal anak :
- Usia 1 – 10 tahun, Berat Badan Ideal = 2n + 8. Dengan keterangan n adalah umur anak didalam tahun.
- Usia 0 -12 bulan, Berat Badan Ideal = {Umur (bulan) : 2} + 4.
Sedangkan untuk
menghitung berat badan ideal pada wanita hamil rumusnya adalah BBIH = BBI + (UH
x 0,35). Dengan keterangan BBIH adalah berat badan ibu hamil, BBI adalah berat
badan ideal, UH adalah umur kehamilan dalam minggu, dan 0,35 adalah tambahan
berat badan dalam Kg per minggunya.
Semoga bermanfaat :)
aku hafal cuma yang cara 1 mbaa hihi
ReplyDeletesekarang jadi tau cara lainnya deh :D
Saya kirain yang tinggi badan dikurangi 100 itu udah bener, ternyata belum tentu ideal ya...
ReplyDeleteDan banyak yang terjebak karena pandangan subjektif, walau sebenarnya ideal secara objektif. Mungkin karena alasan itu pula lahir UU body shaming.:D
ReplyDeleteSaya tadinya IMT di bawah normal Mbak. Terus berusaha menaikkan BB. Lumayanlah sekarang IMT normal meski masih di batas bawah.
ReplyDelete