Di tengah maraknya berita dan kasus wabah mematikan Corona Virus, ada satu
lagi penyakit yang tidak boleh kita sepelekan yang juga sedang terjadi di negara
kita, yaitu Demam Berdarah Dengue.
Seperti yang kita ketahui bahwa Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan
salah satu jenis penyakit mematikan di Indonesia. Banyak orang meninggal yang
diakibatkan oleh DBD, terutama anak-anak. Karena DBD ini termasuk salah satu
jenis penyakit yang berbahaya, maka dari itu agar kondisi tersebut tidak
terjadi pada kita dan keluarga, maka kita harus mengetahui gejala dan cara penanganannya.
Sebelumnya saya pun pernah membahas tentang DBD disini.
Gejala – Gejala
Demam Berdarah :
1. Timbulnya Bintik Merah
Perlu diketahui
bahwa gejala bintik merah DBD ini akan muncul dengan diawali panas tinggi atau
demam mendadak. Pecahnya pembuluh kapiler ini juga memungkinkan menyebabkan
perdarahan ringan pada membran mukus mulut serta hidung yang berakibat pada mimisan.
Biasanya bintik merah ini akan timbul pada hari ketiga dan berlangsung salama
2-3 hari berikutnya. Bintik/ruam merah ini akan timbul pada daerah muka, leher
dan dada. Lalu bintik merah ini akan berkurang pada hari keempat dan kelima
kemudian hilang pada hari keenam.
2. Timbul Sakit Kepala
Parah dan Sakit Pada Bagian Belakang Mata
Biasanya setelah
beberapa jam mengalami demam yang disertai nyeri otot dan sendi, maka gejala
selanjutnya adalah muncul rasa sakit kepala yang sangat parah. Dan biasanya
rasa sakit ini terjadi di sekitar dahi. Selain itu, sakit kepala juga disertai
dengan sakit pada bagian belakang mata. Hal ini merupakan gejala umum yang
sering terjadi pada penderita DBD.
3. Timbul Rasa Mual dan
Muntah
Pada beberapa
orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi saat terkena DBD, seperti mual dan
muntah-muntah. Bukan hanya itu, bagian punggung dan perut terasa tidak nyaman.
Biasanya gejala seperti ini terjadi selama 2-4 hari.
4. Merasa Kelelahan
Yang Sangat
Dengan munculnya
demam yang disertai nyeri otot dan sendiri serta masalah pencernaan yang
terjadi pada si penderita DBD, tentunya hal tersebut bisa membuat nafsu makan
si penderita menjadi berkurang, shingga bisa menyebabkan tubuhnya menjadi lemas
dan kelelahan karena kurangnya asupan makanan serta sistem imun tubuh yang
semakin lemah.
Makanan Yang
Direkomendasikan Bagi Penderita DBD
* Angkak
Angkak ini
merupakan salah satu jenis beras merah dari China yang difermentasi dengan ragi
Monascus Purpureus. Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh IPB pada tahun
2012, yang menunjukkan bahwa pemberian kapsul angkak bisa meningkatkan
trombosit pada tikus putih yang dibuat trombositopenia (kadar trombosit dalam
darah yang rendah).
* Jambu Biji
Hal yang sangat
urgen untuk menurunkan kemungkinan komplikasi atau kematian pada penderita penyakit demam berdarah adalah
dengan memberikan asupan makanan yang bisa menaikkan jumlah trombosit ketika
memasuki fase kritis. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi jambu biji.
Karena jambu biji ini mengandung trombinal yang bisa merangsang trombopoietin
lebih aktif, sehingga mampu menghasilkan keping darah yang lebih banyak dan
bisa memicu pembentukkan trombosit darah baru atau platelet.
Dalam hal ini,
karena si penderita membutuhkan asupan yang mudah dicerna, oleh karena itu
sebaiknya jambu biji tersebut diolah menjadi jus. Selain itu, kandungan air jus
jambu batu ini juga sangat baik untuk mencegah dehidrasi sehingga bisa
mempercepat proses penyembuhan pada penderita demam berdarah.
Mungkin itu saja
artikel kali ini tentang gejala-gejala DBD dan rekomendasi makanan bagi
penderita DBD semoga bermanfaat.
Terima kasih infonya mbak, semoga kita dijauhkan dari virus dan penyakit-penyakit itu. Aamiin..
ReplyDeletenah betul, jus jambu ampuh banget :D
ReplyDeleteJambunya yang warna merah itu kan mba? Apa semua jenis jambu biji?
ReplyDeletebijinya yg merah mba
DeleteWkt temen saya rawat inap krn DBD; jus jambu ini jg termasuk menu dlm makanan di rumah sakit. Khasiatnya oke jg yah
ReplyDeletekalau jambu biji nya diganti dengan jus instan itu menurut mba gimana? terimakasih ya mba informasinya :)
ReplyDelete