Melestarikan Permainan Tradisional Gobak Sodor

Gobak sodor atau disebut juga dengan galasin adalah permainan tradisional khas Indonesia yang dimainkan di dalam lapangan dan dibentuk segi empat berpetak-petak. Gobak sodor dimainkan secara grup atau kelompok yang terdiri dari dua grup. Masing-masing grup terdiri dari 3-5 orang. 

Satu kelompok atau grup bertugas sebagai penjaga atau penghadang yang menghadang di setiap garis petak. Kelompok satunya sebagai pemain. Pihak lawan/pemain yang akan masuk ke petak yang lain, harus melewati garis yang dijaga oleh penjaga. Jika pemain melewati garis dan tersentuh penjaga, maka harus bergantian menjaga penjaga di garis petak. Jadi adanya dua grup ini, satu grup sebagai penjaga atau penghadang, grup yang satunya sebagai pemain. Makanya ada juga yang menyebut gobak sodor ini sebagai permainan hadang. Karena menghadang pemain untuk bisa masuk ke dalam setiap petak.

Tanggal 7 Oktober 2021, Fayda mengikuti Festival Permainan Tradisional antar SD se-kecamatan, kota Serang. Permainan yang diikuti Fayda dan teman-teman kelompoknya adalah permainan tradisional gobak sodor. Selain permainan tradisional gobak sodor, ada juga permainan tradisional engrang, tarik tambang, dan bentengan. Festival Permainan Tradisional ini dimaksudkan untuk melestarikan permainan tradisional yang ada di Indonesia. Festival Permainan Tradisional ini dibuka olek Sekertaris Dinas (Sekdis) Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang yang diadakan di Bumi Perkemahan Lebak Wangi Walantakan Serang.

Menurut Sekdis di acara pembukaan tersebut, diadakannya Festival Permainan Tradisional ini selain untuk melestarikan permaianan tradisional Indonesia juga untuk mengalihkan anak-anak dalam bermain permaianan yang ada di HP yang relatif tidak bergerak atau pasif. Game di HP cenderung membuat anak tidak peduli atau acuh pada sekitar, misal ketika orang tua memanggil atau meminta tolong, anak-anak tidak langsung mengerjakan perintah dari orang tua, fokus dan asyik hanya pada HP, tidak bisa beralih fokus. 

Harapan saya sebagai orang tua, untuk terus dapat melestarikan permainan tradisional gobak sodor ini, setelah diadakannya Festival Permainan Tradisional, tidak berhenti hanya di Festival seperti ini saja. Tapi bisa diteruskan di sekolah ketika pelajarana olahraga atau mungkin ekskul sekolah. Sehingga permainan tradisional Indonesia ini akan selalu ada di setiap generasi. 

Seru juga kayaknya ya, kalau lomba gobak sodor ini dilakukan oleh para orang tua juga hehe... misal saat agustusan.

Baca juga : Engklek, Permainan Tradisional yang Saya Sukai

Saat Fayda lomba, saya dan suami ikut menyaksikan. Tapi tidak bisa lama, karena saya harus kembali ke kantor. Disamping itu lokasi lomba dan kantor saya lumayan jauh. Yang penting janji saya pada Fayda untuk bisa melihat Fayda lomba terbayar. Fayda pun terlihat senang ketika tahu ayah ibunya datang untuk menyaksikan perlombaanya.

Team Fayda berbaju biru

Lomba diawali oleh kelompok dari kecamatan Serang yaitu Fayda dan teman-temannya, lawannya saya lupa dari kecamatan mana. Awal lomba kecamatan Serang (kelompoknya Fayda) menang, tapi begitu tanding lagi, kecamatan Serang kalah. Jadi gak masuk final. Gak apa-apa, yang penting punya pengalaman dan punya kenangan saat nanti dewasa.

Saya yang nonton, walaupun cuaca panas, tapi seru, bisa teriak-teriak dan lompat-lompat wkwkwk (gak inget umur), menyemangati Fayda dan teman-temannya, sambil mengenang saat-saat saya waktu SD dulu, yang penuh dengan masa bermain bersama teman-teman :), salah satunya ya permainan gobak sodor ini.