Tebing Koja Tangerang yang Ditinggalkan. Weekend kemarin saya dan suami jalan-jalan menggunakan sepeda motor menuju Tangerang tepatnya ingin melihat Tebing Koja yang berada di Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang.
Mengandalkan google map, kami sampai di Tebing Koja sudah agak siang. Masuk ke dalam untuk mencapai Tebing Koja penuh dengan belokan. Kalau gak pakai google map mungkin nyasar wkwkwk.. Ketika kami sudah mulai melihat tanda-tanda Tebing Koja sudah dekat, kami sempat bertanya pada warga sekitar. Di saat kami sedang mencari lokasi, ada anak kecil sambil berlari-lari menuntun kami menuju parkiran untuk masuk ke lokasi wisata. Ternyata anak itu salah satu warga yang mungkin ikut membantu para pengunjung sambil berjualan tiket masuk. Wisata Tebing Koja ini memang dikelola oleh warga sekitar. Kami dikenakan biaya parkir motor Rp. 5.000,- tiket masuk per orang Rp. 5.000,-
Setelah parkir motor (di sebelah tempat parkir motor ada toilet tapi sudah tidak terurus, kotor dan rusak), kami turun ke bawah. Sebelum turun ke bawah, kami ditawari mampir oleh ibu yang membuka warung tenda. Berhubung kami masih kenyang, kami menolak halus tawarannya dan langsung menuju lokasi. Di lokasi wisata tampak sepi. Sepertinya pengunjung hanya kami saja. Di dalam ada beberapa warung makanan dan minuman yang buka, selebihnya banyak yang tutup. Kami lihat ada bapak-bapak yang sedang mancing sepertinya di sebuah danau buatan.
Tebing Koja yang sempat viral karena memang instagramable, sekarang ini sudah mulai sepi pengunjung, entah kenapa. Tempat wisata alam yang dikelola oleh masyarakat sekitar itu tadinya ramai, banyak dikunjungi. Tapi ketika saya dan suami kesana, tempatnya sudah mulai ditinggalkan oleh pengelola (warga setempat). Hanya tinggal beberapa warga saja yang masih berjualan di sekitar wisata. Banyak warung-warung tutup, spot-spot foto buatan yang dibikin oleh pengelola dibiarkan terbengkalai. Kata ibu warung yang jualan disana, pernah terjadi banjir yang membuat spot-spot foto tersebut terendam banjir dan akhirnya rusak. Untuk memperbaikinya lagi, tidak ada biayanya, maklum yang mengelola adalah warga sekitar, bukan pihak Pemda ataupun pihak swasta, makanya terbengkalai.
Kalau dulu ada spot foto berupa jembatan yang sengaja dibuat untuk melintasi danau buatan yang berada di bawahnya, ada perahu untuk berkeliling di danau buatan tersebut. Mungkin bukan danau buatan ya, hanya genangan air di dalam cerukan tapi seperti membentuk danau. Waktu kami kesitu, ada anak-anak yang mandi (berenang) juga ada yang sedang mancing di danau buatan tersebut.
Jika teman-teman lihat foto-foto di Instagram dengan hestek Tebing Koja, pasti setuju jika Tebing Koja ini memang tempat yang bisa menghasilkan foto-foto yang bagus.
Tebing Koja itu dulunya adalah bekas galian pasir yang sudah tidak bisa ditambang lagi yang akhirnya membentuk tebing-tebing yang memang indah jika diabadikan lewat foto. Dan tempatnya luas. Seperti bukit, berundak-undak. Kalau kita mau foto-foto, bisa naik dan turun tebing. Buat anak muda sih, naik-naik masih bisa dan kuat. Buat emak-emak kayak saya, naik-naik tebing itu bikin dengkul gemeteran wkwkwk
Tebing Koja ini disebut juga dengan Kandang Godzilla, konon katanya ada tebing kapur yang membentuk seperti kepala Godzilla. Sayangnya waktu saya kesitu, saya gak foto di tempat itu, karena harus berjalan jauh lagi. Jalannya males karena panas wkwkwk... Kalau menurut saya sih, Tebing Koja ini lebih mirip tamannya/kandangnya Dinosaurus karena selain tebing-tebing (yang terlihat gersang), ada juga rumput-rumput, juga danau buatan. Saya jadi seperti membayangkan film Jurassic Park.
Jadi pintu masuk ke Tebing Koja itu ternyata ada 3 pintu. Saya masuk di pintu pertama. Sementara tebing yang mirip kepala Godzilla ada di pintu 3. Kalau kesana, kami harus keluar dulu dari pintu pertama, terus parkir lagi di pintu ke 3. Bisa saja sih jalan kaki kesana, tapi kan jauh dan panas hehehe...
Wisata Tebing Koja ini, kalau menurut saya, jika dikelola dengan baik, pasti bagus. Karena memang instagramable, sayang sekarang Tebing Koja tidak dikelola dengan baik, mungkin saja jika tidak ada pengunjung lagi, akan ditinggalkan karena sudah tidak ada pemasukan lagi buat warga. Mudah-mudahan saja nanti ke depannya pihak Pemda mau dan bisa mengelola tempat wisata tersebut. Sayang saja sih, jika tidak dilanjutkan dikelolanya.
Masyaallah bagus banget bentukannya tebing koja ini, jadi pengin pergi ke tempat kayak gini takjub sama pemandangannya.
ReplyDeleteInstagrammable banget kalau bisa pasti bisa estetik foto di sini
ReplyDeletePas denger kata tebing aku langsung kebayang sama film-film yang biasanya lompat dari tebing dan mati.
ReplyDeleteWalau isinya cuma bebatuan tebing terdengar antimainstream, menantang banget untuk ke sana.
ReplyDeleteDari sini aku belajar kalau tebing gak semenakutkan di film, ya, gak semua tebing kayak gitu. Pasti ada tebing yang bisa dikunjungi kayak gini jadi tertantang, hehe.
ReplyDeleteWah iya, setuju Mbak, kalau dikelola denganbaik bisa mendatangkan fulus dari wisatawan. Kuterpesona dengan tebing2 itu.
ReplyDeleteaku sebagai warga tangerang kok gak tau ya ada tebing koja ini.. haha ketauan banget anak rumahan? :D padahal kalo dikelola terus bagus ya mbaaa. apa mungkin karena pandemi ya jadi sepi..
ReplyDeleteiya ya padahal bagus tapi kayaknya pemda setempat nggak kepikiran buat ngelola atau gimana ya? sayang banget... padahal jika dikelola dengan baik bisa jadi daerah tujuan wisata tersendiri nih... instagramable banget spot-spot foto alaminya.
ReplyDeleteEmang instagramble ya mba cakep buat isi feed IG udah gitu biayanyajuga murah masuknya semoga bisa dikelola dg baik..btw penasaran sama bentuk kepala Godzilanya hahah
ReplyDeletecakep banget ya Mbak, kalau dikelola dengan baik pasti bisa jadi ramai lagi nih orang yang berkunjung ke Tebing Koja ini.
ReplyDeletejadi penasaran view keseluruhannya, di foto dari atas cakep pasti nih. :)
Wah seperti brown canyon di Semarang mungkin ya mba..bekas galian yang dijadikan tempat wisata oleh masy sekitar. Cantik juga ya..tapi mungkin lebih tepat ke sana saat tidak panas ya.. Jadi pengen juga nih ke sana. Trmksh sharingnya mba..
ReplyDeleteTebing Koja ini pasir mbak? Sekilas mirip bukit kapur yang ada di Bangkalan. Persis gitu, gunung ditambang sampai berbentuk lobang. Karena bagus dijadikan tempat wisata. Sayang ya klo jadi sepi gitu.. Panasnya ampuun
ReplyDeleteAku udah lama mau kesini secara masih di Tangerang nggak begitu jauh. Kreatif ya warga Tebing Koja
ReplyDeleteTebing Koja kalau dimanfaatkan warga sekitar (lagi) mungkin bisa jadi daya tarik lagi ya mba. Tempatnya menantang ya Tebing Koja ... Jadi inget di Lawu Park Solo itu tempatnya dikelola warga sekitar dan hasilnya ada spot salju Frozen Olaf dan jadi daya tarik wisatawan. Moga pemerintah daerah bisa mendukung tempat yang berpotensi jadi tempat wisata
ReplyDeleteMemang instagramable mbak pemandangannya. Keren banget kalau dijadikan spot berfoto ria. Sayang banget kalau tempat wisata macam ini ditinggalkan pengunjungnya ya. Semoga Pemda setempat bisa menghidupkan kembali tempat wisata ini, sehingga pengunjung akan kembali berdatangan menikmati wisata di Tebing Koja ini.
ReplyDeletetebing-tebing kayak gini selalu punya nilai artisitik ya mbak, bentuknya unik dan instagramable. aku baru nih kalau di Tangerang ada tempat kayak gini
ReplyDeleteBagus banget deh view tebingnya, instagramable banget.
ReplyDeleteSekarang tuh tebing kayak gini banyak dijadikan tempat tujuan wisata, karena kebanyakan orang cuman menikmati buat dijadikan background foto :D
Di berbagai daerah juga banyak kayak gini, kebanyakan bekas penambangan pasir atau tanah :)
Duh sayang banget ya Teh, udah bagus nih aslinya. Pun instagramable. Menurutku malah tanpa tambahan jembatan yg seperti Teh Santi katakan tadi pun sebenarnya udah bagus. Semoga tetap terawat ya biar bisa dinikmati anak cucu kita kelak.
ReplyDeleteEh serius ini di Tangerang mbak? AKu baru tahu kalau ada lokasi wisata kyk gtu
ReplyDeleteWah sayang sekali mulai sepi peminat dan mungkin gak seviral dulu ya? Apa mungkin dampak dari pandemi juga ya?
Dan mungkin krn kurang inovasi jg mungkin yaa
Kebayang di sana panasnya kalau siang, tp kyknya emang cakepnya foto di sana agak siangan kyknya ya?
Wah di Tangerang ada Tebing ini ya... bagus ya semoga kalau pas ke sana bisa berfoto di sini juga deh hehe...
ReplyDeleteYah sayang ya kalau tak ada yang kelola lagi. Mungkin emang dampak pandemi jadi sepi yang berkunjung ya mba. Moga pandemi ilang, makin banyak yang datang dan obyek wisata nya terjaga baik selalu
ReplyDeletewah padahal kalau dikelola dengan baik dan dibuat banyak kafe or pendukung wisata lainnya pasti deh bakal ramai diserbu sama pengunjung yang hobi nyari spot instagramable
ReplyDeleteView alam yang alami ini bagus buat foto2 ya...
ReplyDeletenilai juganya harusnya tinggi jika tempat ini dikelola baik dan diperkenalkan banyak orang. makasi ya, sudah kasih lihat pemandangan bagus ini
Apa sepi krn pandemi ya, Mbak? Sayang banget emang. Pdhal tebingnya baguss bangettt. Btw, aku kira ke tebingnya gowes. Kayaak biasanya. Qiqiqii
ReplyDeleteSeneng yaah..lihat pemandangan di Wisata Tebing Koja.
ReplyDeleteSeandainya Indonesia bikin drama kolosal kaya drama sageuk Korea gitu...bisa ambil setting di Wisata Tebing Koja gini... Cantiik~
Bekas-bekas penambangan selalu bagus jika dijadikan objek foto ya. Entah penderitaan apa yang dialami tanah dimana dulu dilakukan penambangan. Tapi sisa-sisanya bisa digunakan untuk obyek wisata seperti ini. Banyak yang menyukai tipikal tempat wisata dari bekas tempat penggalian begini.
ReplyDeleteHalo salam kenal kak, ada teman vlogger yang bikin video bagus di sini https://www.youtube.com/watch?v=jYyLQlBUUJg
ReplyDelete