My Four Flas Fiction. Beberapa waktu lalu, aku mengikuti tantangan di group facebook Nulis Aja Dulu (NAD) berupa menulis cerita Flash Fiction yang dibatasi dengan jumlah kata.
Sebenarnya sudah lama sekali saya tidak membuat cerita Flash Fiction, begitu ada tantangan dari NAD, dan kebetulan juga ada ide bersliweran di kepala, akhirnya saya memberanikan diri mengikuti tantangannya. Dengan tema dan jumlah kata yang sudah ditentukan.
Sebagai bahan tulisan saya di blog, juga sebagai arsip, cerita Flash Fiction yang saya tulis di Facebook, saya tuliskan di blog saya ini. Here are my four Flash Fiction Semoga berkenan untuk membacanya 😊
Telaga Berwarna Biru
Jumlah Kata : 95
Ada tiga pemuda sedang memandang ke arah telaga berwarna biru, tergiur untuk bisa menikmati kesegaran airnya di udara yang terik ini. Tapi hanya satu pemuda saja yang sangat antusias untuk bisa masuk ke dalam telaga. Dua lainnya ragu-ragu.
"Ayo kita nyebur!" Kata sang pemuda yang antusias.
"Janganlah... kita belum hapal daerah ini." Kata yang lainnya.
"Aah... gak apa-apa. Sebentar saja, supaya hilang penat kita."
Si pemuda yang antusias bersiap-siap untuk terjun, tiba-tiba ada teriakan, suara wanita, "Stop! Jangan masuk ke telaga itu!"
Terlambat, si pemuda sudah nyebur, dan sesaat setelah si pemuda masuk ke telaga, terlihat seekor binatang besar menyantapnya.
Penari Terbaik
Jumlah Kata: 86
Aku sedang menari dengan gemulai, meliuk-liukan tubuhku dengan lentur di atas panggung yang megah ini. Gemuruh tepuk tangan menggema. Aku semakin semangat menggerakan seluruh tubuhku dalam tarian-tarian tradisional yang sudah dimodifikasi olehku bersama pelatih seniorku.
Ketika tarianku sudah selesai, semua penonton berdiri dan memberikan tepuk tangan. Aku tersenyum lebar dan membungkukkan badan tanda hormat.
“Selamat Susan. Kamu memang penari terbaik sepanjang masa. Aku bangga padamu.” Kata pelatih seniorku.
“Terima kasih coach, ini semua berkatmu juga.”
Tiba-tiba, ada lampu blitz kamera mengenai wajahku. Aku tersentak kaget, lalu sadar dari lamunanku.
Berlari di Dalam Hutan
Jumlah Kata : 85
“Ayo... cepat!” Temanku Tifa berteriak agar kami mempercepat lari kami. Aku dan teman-teman sedang berada di dalam hutan, sedang berkemah. Lalu tiba-tiba muncul segerombolan orang memakai topeng dan membawa tombak mengacak-acak tenda kami. Kami pun lari terbirit-birit. Mereka mengejar kami.
Ketika nafasku sudah ngos-ngosan, aku bersyukur akhirnya kami menemukan jalan raya. Dari kejauhan, aku lihat ada beberapa orang membawa obor dan lilin.
Setelah dekat, ada yang membawa kue tart yang dihiasi lilin-lilin kecil. Lalu mereka serempak berteriak, “Surprise! Happy Birthday Tami!”
Sialan! Ternyata aku kena prank.
Antara Candi dan Suamiku
Jumlah Kata 90
Sudah kesekian kalinya aku diantar oleh suamiku melihat pemandangan luar biasa indah di sore hari dari ketinggian candi ini. Tapi pemandangan indah ini hanya bisa aku saksikan sendiri di atas sini. Suamiku menungguku dengan sabar di bawah.
Merasa sudah puas melihat pendar cahaya orange di langit sore, aku pun turun. Menuruni tangga demi tangga. Aku lihat suamiku memandang ke arahku dengan senyuman terbaiknya.
“Sudah puas memandangnya?” Sapa suamiku ketika aku sudah berada di dekatnya. Aku tersenyum dan menjawab, “Sudah sayang, mari kita pulang.” Lalu aku mendorong kursi rodanya menuju parkiran mobil.
Wow keren, Mbak. Saya terpesona membaca flash fiction. Tantangannya besar karena dibatasi jumlah kata dan pembaca "harus" terkesan dengan ceritanya. Cerita2 di atas keren2, Mbak. :)
ReplyDeleteAh..jadi kangen bikin FF juga.. Beberapa tahun lalu aku aktif ikut tantangan2 FF, nagih memang..haha.. Selain terbatasnya jumlah kata, ciptakan kejutan dk akgir cerita juga jadi tantangan tersendiri ya mba..
ReplyDeleteWah lama juga ngga bikin flash fiction .sama dgn mbak mechta,dulu sempet ada tantangan membuat flash fiction dan rame banget mba
ReplyDeleteKereen, deh, bagi saya agak sulit untuk membuat sebuah flash ficytion karena keterbatasan jumlah kata. Dengan jumlah kata yang minim harus bisa membuat cerita yang menarik.
ReplyDeleteBagus2. Aku dulu kadang ikut ff tapi nggak intens. Padahal sayang kalau berhenti, jadi kaku lagi kalau mau nulis lagi.
ReplyDeleteFlash fiction jumlah katanya terbatas, tapi cerita yg dituliskan harus utuh dan menarik. Keren FF-nya mba. Saya suka membaca FFnya aja dari dulu, belum berani ikutan.
ReplyDeleteKisah yang terakhir menunjukkan suaminya sekarang pakai kursi roda namun hubungan keduanya tetap baik.
ReplyDeleteKeren, Mbak Santi jagoan deh dalam bikin Flash Fiction begini. Aku dulu rajin bikin. Walopun gak bagus. Malah rajin ikutan yang di Twitter itu. Yang cuma 140 karakter kalo zaman dulu. Jadi kangen bikin juga deh. Mau nyoba lagi ah. Kangen ber-flash fiction kayak gini.
ReplyDeleteKereeenn
ReplyDeleteYa ampun aku suka lupa kapan terakhir kali aku bikin flash fiction gtu mbak :D
Jd pengen bikin cerita2serupa
Keinget dulu tu zaman heitnya di FB atau IG hehe
aaah udah lama niih aku ngga baca flash fiction.. seru pasti ya mba saat membuat nya penuh dengan kejutan hehe
ReplyDeleteselalu kagum pada orang yang bisa bikin flash fiction karena bagiku itu sangat sulit. Dalam keterbatasan kata, kita dituntut untuk mampu menciptakan cerita yang keren
ReplyDeleteKalau flash fiction itu sepertinya ciri khasnya plot twistnya ya. Tantangan banget bagaimana bisa menulis cerita yang greget sementara jumlah katanya dibatasi/tidak boleh banyak-banyak.
ReplyDeleteaku membayangkan si pemuda itu disantap anaconda. Hahaha. bagus2 FF-nya, Mbak. Kejutannya dapat. yang terakhir so sweet banget.
ReplyDeleteada tantangan dengan patokan kata begitu ya,, sebagai seorang penulis tentunya beragam-ragam tantangan membuat menjadi mahir dalam merangkai kata dan kalimat
ReplyDeleteCakeepp~
ReplyDeleteAku suka banget konflik yang dihadirkan sebuah flash fiction. Selalu membuat pembaca tercenung di akhir.
Dan ini gak mudah.
Mau lagiii...kak Santi.
Keren banget~
ya ampun keren banget mba, bikin flash fiction, padahal tantangannya jumlah kata dibatasi. Apalagi isinya bisa nyampe ke pembaca. Bagus ya grup Nulis Aja Dulu bikin tantangan seperti flash fiction.
ReplyDelete